Ancaman Keamanan, Rencana PON Papua 2020 Jalan Terus
Gelaran Pekan Olahraga Nasional XX 2020 di Papua terhitung kurang dari setahun lagi dihelat. Namun pertanyaan besar menyembul di benak seluruh kontingen yang akan bertanding di ajang multi even terbesar di Indonesia ini. Pasalnya, dengan kerusuhan yang terus merebak di Bumi Cendrawasih hingga saat ini memunculkan kekhawatiran akan keselamatan mereka.
Kericuhan di Jayapura, Mimika dan beberapa wilayah lain di Papua beberapa waktu lalu memang sudah bisa dikendalikan, namun penyerangan terhadap etnis lain di Wamena yang baru saja pecah menunjukkan potensi untuk kembali terjadinya gejolak di tanah Papua masih bisa terjadi.
Wajar jika kemudian muncul keresahan di benak atlet dan ofisial, serta para pelaku olahraga di luar kontingen Papua. Meski tak secara tegas meminta PON Papua dibatalkan, tak sedikit yang diliputi rasa takut untuk menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia paling timur ini.
Kendati begitu, hingga kini belum ada tanda-tanda dari pemerintah melalui Kementrian Pemuda dan Olahraga untuk membatalkan gelaran tersebut. Usulan agar PON XX dipindahkan ke daerah lain juga dirasa mustahil karena waktu gelaran tak sampai setahun lagi.
“PON di Papua jalan terus, masih sesuai dengan rencana semula. Soal pengamanan tentu kami koordinasikan dan konsultasikan dengan pihak-pihak terkait lebih dulu,” ujar Staf Ahli Bidang Kerjasama Kelembagaan, Chandra Bhakti saat dihubungi Ngopibareng.id.
Maklum, butuh persiapan matang dan waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan semua kebutuhan PON. Pembangunan venue tak mungkin ditempuh hanya dalam waktu kurang dari setahun, pengadaan peralatan dan perlengkapan pertandingan juga tidak bisa dilakukan hanya dalam waktu singkat. Itu belum termasuk sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung yang harus dipersiakan jauh-jauh hari.
Tahapan panjang untuk mempersiapkan gelaran akbar inilah yang menjadi alasan pemerintah tak mungkin mengalihkan gelaran ini ke daerah lain. Apalagi anggaran besar yang dialokasikan dari APBN juga sudah terlanjur mengucur.
Seperti yang telah disebutkan pemerintah sebelumnya, dana dari APBN untuk PON 2020 di Papua totalnya mencapai Rp 780,5 miliar. Meski saat ini belum mencapai angka itu, tentu sebagian besar dana itu sudah digelontorkan.
Saat ini pembangunan venue-venue di Papua juga masih berjalan. Tidak ada perubahan dan semua proyek itu dijadwalkan akan selesai sebelum PON Papua berlangsung.
Untuk memastikan gelaran PON XX Papua 2020 bisa terlaksana dengan aman dan lancar, pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi di Papua. Tak satu pun yang luput dari perhatian pemerintah karena ini menyangkut keselamatan semua pihak yang terlibat.
“Kami akan terus memonitor kondisi di sana. Yang pasti tidak ada perubahan, tetap di Papua,” katanya.
Soal kekhawatiran para atlet dan rumor seputar niat atlet yang menolak berangkat ke Papua karena faktor keamanan, menurutnya itu masih sebatas isu. Hingga kini Kemenpora belum menerima laporan terkait hal itu.
“Saya tidak bisa bicara mengenai hal itu. Tapi kami berpikir positif, bahwa ini hajatan masyarakat Papua sebagai tuan rumah, dan Indonesia pada umumnya. Semua tentu ingin mensukseskan gelaran ini,” terang Candra.
Candra belum bisa memberikan keterangan lebih jauh terkait PON Papua, atau kemungkinan lain menyangkut kemungkinan perubahan yang terjadi. Sebab, semua masih on the track.
Advertisement