Cuaca Ekstrem, Wakil Ketua DPRD Surabaya Minta Pemerintah Edukasi Warga tentang Mitigasi
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni menekankan kesiapsiagaan pemerintah kota dalam menghadapi terjadinya bencana hidrometeorologi basah yang diperkirakan masih akan berlangsung pada awal tahun 2025 ini.
Toni, sapaan akrabnya menegaskan, potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan deras, banjir, dan angin kencang, harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang strategis dan tepat sasaran.
"Pemkot Surabaya harus segera memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana ini," ujarnya, Senin 6 Januari 2025.
Selain antisipasi dalam keadaan kedaruratan akibat bencana, politikus Golkar tersebut juga menyoroti pentingnya melakukan edukasi kepada masyarakat berkaitan dengan mitigasi terhadap bencana.
"Kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana harus ditingkatkan. Sosialisasi dan pelatihan tanggap bencana perlu digencarkan kepada warga, terutama di wilayah-wilayah yang rawan banjir," katanya.
Tak lupa, Toni juga mengapresiasi langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan pemkot sejauh ini. Namun, dirinya mengingatkan infrastruktur pendukung, seperti saluran drainase dan pompa air, yang harus terus-menerus dipantau dan diperbaiki secara berkala.
"Kita tidak boleh lengah. Seluruh elemen masyarakat dan pemerintah harus bersatu padu dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi ini," ucapnya.
Untuk itu, DPRD Kota Surabaya juga mendorong alokasi anggaran yang memadai untuk penanggulangan bencana dan kondisi kedaruratan. Apalagi, raperda mengenai penanganan banjir sedang digodok di Bapemperda untuk kemudian dibawa ke meja pansus.
"Anggaran tersebut harus digunakan secara efektif untuk memperkuat sarana dan prasarana penanggulangan bencana, serta mendukung upaya pencegahan dan penanganan di lapangan," ujarnya.
Toni berharap, dengan persiapan dan peralatan kedaruratan yang matang, dampak negatif dari potensi bencana hidrometeorologi dapat diantisipasi dan dikikis. "Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi, demi melindungi seluruh warga Kota Surabaya," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan, pihaknya aktif menginformasikan prediksi cuaca dari BMKG, yang disebarluaskan kepada pihak kecamatan hingga kelurahan.
"Sehingga, masyarakat bisa mengetahui keadaan cuaca terbaru. Kami juga mengimbau masyarakat untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah apabila tidak terlalu dibutuhkan," ucap mantan Kepala DLH Kota Surabaya itu.
Hebi juga meminta masyarakat untuk menghindari aktivitas memancing atau berenang di sungai ketika hujan. Lalu, saat hujan tiba, ia meminta masyarakat untuk menghindari berteduh di bawah papan reklame, pohon, ataupun bangunan yang mudah runtuh.
"Cek atap rumah. Sebab, hampir ketika hujan disertai angin, ada saja atap rumah warga di Surabaya yang ambrol. Apabila ada air masuk rumah, tolong listrik juga segera dimatikan," pungkasnya.
Advertisement