Ancam Pindahkan ASN ke Papua, Risma disebut Rasis Trending
Tagar (#) Bu Risma membanjiri media sosial Twitter. Terpantau ada 9.511 cuitan di media sosial buatan Jack Dorsey itu. Tri Rismaharini, Mantan Walikota Surabaya itu, ramai menjadi perbincangan para peselancar internet atas ucapannya yang kontroversial.
Menteri Sosial itu mengancam akan memindahkan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kinerjanya dinilai kurang, ke Papua. Ucapan tersebut terekam kamera dan viral.
Video berdurasi 2 menit 20 detik itu memperlihatkan Risma meninjau kesiapan dapur umum di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Risma terlihat kecewa melihat pegawainya yang bersantai dan tidak membantu dapur umum.
“Lalau aku bikin di sini, itu artinya Kementerian Sosial. Kok masih di kotak-kotakkan kayak gitu. Tolonglah, rakyat susah sekarang ini, temen-temen itu masih beruntung setiap bulan ada gaji. Coba yang jualan buah di luar. Gimana aku mau ngasih makan mereka. Kalau masak gitu aja, kayak gitu modelnya,” ucapnya dengan suara lantang.
Perempuan berkacamata itu lantas melanjutkan, “Masak telur aja kayak gitu modelnya. Tolong sekarang mulai belajar. Temen-temen bekerja di Kementerian Sosial bukan Dirjen Rehabilitasi Sosial, paham?”.
Luapan kekesalannya diakhiri dengan ancaman pemindahan kerja ke wilayah Papua. “Mulai sekarang, saya tidak mau lihat lagi seperti ini. Kalau lihat lagi seperti ini tak pindah ke Papua. Saya nggak bisa mecat kalau nggak ada salah. Tapi saya mindah ke Papua semua teman-teman di sana, tolong lah,” tutupnya.
Warganet Geger
Sejak viralnya video Risma, warganet geger. Sebagian besar netizen menuding perempuan berusia 59 tahun itu rasis. Kata kunci rasis pun menjadi topik populer dengan 8.295 cuitan lebih. Salah satunya akun bernama thxinsom666.
“Itu rasis, menganggap Papua sebagai tempat pembuangan, seakan akan Papua tak layak untuk maju, Pemimpin yang nggak baik akan dipindahkan ke Papua,” tulisnya.
Senada dengan akun di atas, Politisi Fadli Zon mengatakan hal serupa. Lulusan Universitas Indonesia itu menyebut pernyataan Risma rasis. “Pernyataan rasis,” cuitnya seraya mengunggah tautan terkait pemberitaan Menteri Sosial itu.
Namun, ada pula warganet yang membela dengan berpendapat jika alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember itu tidak rasis. “Yang rasis mah kadrun, gak ada otak mereka. Bu Risma rasisnya di mana? Justru yang berpikir dia rasis orang itu lah yang rasis. Coba kalau daerah yang disebut Nusa Tenggara atau Aceh, apa akan dibilang rasis?,” celetuk akun @AdiNainggolan.
Ijin Bu Risma,
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) July 13, 2021
Kenapa harus ke Papua Buk?
Kenapa yang kerjanya jelek malah dipindah ke Papua?
Harusnya justru yang terbaiklah yang ditugaskan ke Papua biar gak jomplang pembangunannya.
Atau minimal tanya dulu lah ke saudara-saudara kita di Papua, mau ga dikasih pegawai 2nd gini pic.twitter.com/jvSKVgS654
Veronica Koman Ikut Berkicau
Aktivis pembela Papua Veronica Koman turut membuka suara. Melalui akun Twitter pribadinya @VeronicaKoman, pengacara itu mengunggah fakta terkait konflik mahasiswa Papua di Surabaya pada tahun 2018 silam.
Veronica menyebut pada 2 Desember 2018 Risma mengusir 233 mahasiswa Papua dari kota Surabaya. Sebelumnya mereka ditangkap massal oleh Polri. Sebagai persyaratan pembebasan mereka, sejumlah 100 lebih mahasiswa dipulangkan paksa ke Papua. Saat itu, Veronica bertugas sebagai advokat mahasiswa Papua tersebut.
Risma yang mengusir mahasiswa Papua dari kota Surabaya.
— Veronica Koman 許愛茜 (@VeronicaKoman) July 13, 2021
Saya yang jadi pengacara 233 mahasiswa Papua yang diusir dan bernegosiasi dengan orang-orang utusan Risma. https://t.co/F7gctzq0sD
Advertisement