Anak Vincent Rompies masih Saksi Kasus Bullying di Sekolah Elite
Vincent Rompies ikut terseret kasus bullying atau perundungan diduga dilakukan anaknya yang tergabung dalam Geng Tai. Aksi senioritas di sekolahan elite bertaraf internasional, Binus School Serpong, Tangerang.
Kasus ini menyebabkan korban mendapatkan perawatan di rumah sakit. Korban dan orang tuanya sudah lapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan.
Vincent Rompes pun menjalani pemeriksaan di Polres Tangerang Selatan, Kamis 22 Februari 2024, yang dilakukan sejak pukul 11.00 WIB. Vincent Rompies tampak didampingi Yakup Hasibuan, pengacara sekaligus pengusaha anak Otto Hasibuan sekaligus suam artis Jessica Mila.
Usai menjalani pemeriksaan, presenter sahabat Desta ini mengaku bersimpati dengan kejadian terjadi. Ia pun berharap kejadian seperti ini tak lagi terulang di masa mendatang.
"Pertama, saya sangat berempati atas kejadian atau peristiwa yang terjadi saat ini dan juga harapannya semoga tidak ada lagi peristiwa-peristiwa atau kejadian seperti ini di masa mendatang, baik di lingkungan sekolah atau di lingkungan terdekat, semuanya tidak ada lagi," ucap Vincent Rompies.
Anak Vincent Rompies masih Berstatus Saksi
Vincent Rompies menyebut anaknya masih berstatus saksi dalam kasus perundungan di Binus School Serpong. "(Status anak) masih saksi, masih saksi," ucapnya.
Saat disinggung terkait motif aksi perundungan yang diduga melibatkan anaknya tersebut, presenter berusia 43 tahun ini mengaku belum mengetahuinya dan meminta seluruh pihak untuk menunggu hasil penyidikan pihak kepolisian.
"Nanti kita lihat dari hasilnya seperti apa, sekali lagi kami menghargai proses yang diambil kepolisian," ujarnya.
"Saya sangat mengapresiasi dari kinerja dari teman-teman kepolisian," sambung Vincent Rompies.
Komitmen Binus School Serpong Bantung Polisi Usut Kasus Bullying
Binus School Serpong tegas menyampaikan komitmen untuk kooperatif membantu polisi mengusut kasus bullying yang dilakukan antar muridnya. Namun pihak sekolah berharap publik maklum soal sikap pihaknya yang tak mempublikasikan data siswa yang terlibat dalam kejadian ini.
Corporate PR Binus University, Haris Suhendra menuturkan, hal tersebut dilakukan karena pelaku dan korban di bawah umur.
"Setelah mengetahui insiden tersebut, pihak sekolah melakukan investigasi secara intensif. Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School. Sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut, tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan, juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras," tandasnya.