Anak Usaha PGN Beri Bantuan APD kepada Nakes di Gresik
Kepedulian perusahaan Saka Indonesia Pangkah Limited (PGN SAKA), untuk ikut berkontribusi memberikan bantuan secara bersama-sama melawan penyebaran virus corona atau coronavirus disease 2019 (Covid-19) terus dilakukan.
Terbaru, Kamis 25 Juni 2020 lalu kemarin, operator hulu minyak dan gas bumi (Migas) di blok Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini menyerahkan bantuan sebanyak seribu alat rapid tes dan 50 paket Alat Pelindung Diri (APD) lengkap kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gresik.
Seribu alat rapid tes ini akan disebar untuk Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Gresik sebanyak 500 unit, dan sisanya 500 unit lagi diberikan ke Puskesmas Ujungpangkah sebagai wilayah operasi ring satu.
Tujuan pemberian bantuan alat rapid tes untuk memperluas jangkauan deteksi Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Bantuan alat rapid tes dan APD ini adalah bentuk kepedulian PGN SAKA kepada Pemerintah Kabupaten Gresik dalam penanganan Covid-19,” tutur GM PGN SAKA, Khostarosa Andhika Jaya.
Dijelaskan, bahwa bukti kepedulian terhadap kondisi lingkungan sekitar perusahaan tempat beroperasi tidak hanya kali ini. Khusus selama pandemi Covid-19, perusahaan telah ikut bersama-sama mengulurkan tangan untuk memberikan berbagai macam bantuan sejak April 2020 atau sebelum bulan Ramadan lalu.
Selain alat rapid test pada awal pandemi, PGN SAKA juga memberikan bantuan serta perlengkapan sanitasi bagi masyarakat. Yaitu bertujuan mendukung percepatan penanganan kesehatan pandemi Covid-19.
Kemudian bantuan kepada masyarakat di antaranya berupa masker, cairan disinfektan dan alat semprotnya, hand sanitizer, wastafel portable outdoor, serta paket sembako kepada masyarakat yang terdampak.
“Kami telah ikut membantu di tujuh desa sekitar wilayah operasi dengan total nilai anggaran mencapai kurang lebih Rp 600 juta. Baik itu bantuan masker, hand sanitizer, alat rapid test dan lain sebagainya. Sedangkan khusus sembako nilainya antara Rp 230 juta sampai Rp 270 juta, itu sembako di luar anggaran yang Rp 600 juta,” papar Andhika.
Menurutnya, semua ini dilakukan sesuai komitmen perusahaan untuk ikut berkontribusi memberikan dampak positif kepada masyarakat di daerah operasi. Karena itu pihaknya sangat memprioritaskan program-program ini melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
“Jadi untuk menyikapi pandemi ini kami sudah punya program, yaitu program meringankan beban pemerintah atau masyarakat dengan ikut memberikan bantuan melalui CSR kami. Program ini kami fokuskan untuk membantu penanggulangan Covid, baik itu bantuan alat-alat pencegahan atau yang lain,” jelasnya.
Andhika mengakui, bahwa pandemi ini sangat berdampak terhadap segala kegiatan sosial kemasyarakatan maupun bisnis. Sehingga diharapkan semua elemen secara bersama-sama ikut dalam menanggulangi pandemi ini, yaitu dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah.
“Kami di kantor juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memakai masker, cuci tangan, physical distancing bahkan rapid test bagi setiap pekerja yang hendak naik ke rig pengeboran dan ketika balik dari tengah laut. Malahan sekarang diubah bukan rapid test lagi, tapi PCR sehingga hasilnya juga bisa diketahui langsung,” tambahnya.