Anak TK di DO Trending di Twitter, Ini Kronologinya
Trending di media sosial Twitter, seorang anak TK di-DO (drop out) dari sekolahnya. Usut punya usut hal itu lantaran seorang ibu melayangkan protes dan kritik kepada TK tempat anaknya belajar, yang kerap gonta-ganti guru dan pegawai yang mempengaruhi proses adaptasi sang anak.
Protes dan kritik orang tua anak tersebut diunggah di akun Instagramnya @rebecca_oktavia. Di akun tersebut ditulis anaknya di DO dari sekolah dan mengalami perlakuan yang kurang mengenakan. Anaknya yang sekolah di sebuah TK swasta di-DO tanpa surat resmi dan peringatan sebelumnya. Ia juga menyesalkan, uang yang sudah dibayarkan untuk biaya satu tahun sebanyak 16 juta rupiah tidak dikembalikan.
Sang ibu menyampaikan, dirinya mendapat sebuah pesan WhatsApp dari pengajar anaknya di TK yang dipanggilnya Miss. Ternyata pemanggilan tersebut dimaksudkan untuk membicarakan soal kritikannya di media sosial.
"Sampai di sana, aku dikelilingi tuh sama miss-miss banyak banget ada 4 tapi mereka cuma diem aja. Yang ngomong cuman satu, katanya 'mohon maaf (anaknya) dikeluarin dari sekolah," ujarnya.
Kronologi Anak TK di DO
Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa dikeluarkannya anak TK dari sekolah itu bermula saat orang tua anak TK tersebut mengunggah keluh kesah dan kritik terhadap sekolah anaknya. Rebecca mengunggah keluhannya di akun Instagramnya. Ia mengeluhkan area tempat duduk yang tidak boleh digunakannya hingga dia diusir.
"Parah sihh mau jemput anak sekolah cuma duduk di kursi ini diusir. Ketika ditanya siapa yang usir saya securitynya bilang barusan bos telpon dari dalam kantor bu," tulisnya di Instagram yang kemudian dia unggah kembali di akun TikToknya.
"Biasa ibu-ibu yang lain juga nunggu di sini juga ga apa-apa, kalo emang ga boleh harusnya ada peraturan atau larangan gitu lho," kata dia.
Selain itu, setelah beberapa bulan, anaknya mendapat pendidikan di sekolah tersebut, Rebecca mulai mengeluhkan sistem belajarnya. Dikarenakan anaknya terlalu sering berganti guru. Menurut Rebecca, idealnya guru-guru di TK itu tidak terlalu sering berganti-ganti. Sebab, anak-anak itu masih kesulitan untuk terlalu sering beradaptasi dengan guru baru.
"Baru sekolah 1-2 bulan, tapi guru udah ganti 3-4 kali guru. Security ganti-ganti, receptionist pun udah 4 kali ganti padahal baru beberapa bulan," ujarnya.
Ternyata video keluh kesah Rebecca yang diunggahnya menjadi viral di Twitter dan TikTok hingga membuat dirinya dipanggil pihak sekolahan. Rebecca disebut beberapa kali menjelek-jelekkan nama sekolah dengan mengunggah keluhan di media sosial. Dan dari unggahan video itulah anaknya menjadi di DO dari sekolahan dan akhirnya uang yang sudah dibayarkan untuk biaya satu tahun sebanyak 16 juta rupiah tidak dikembalikan.