Anak SD Korban Pencabulan Marbot Musala Kasih Duit Rp 2.000
Hati ibu mana yang tak emosi begitu menerima pengaduan anak perempuannya menjadi korban pelecehan seksual. Dalam kondisi puasa, ibu ini mendatangi Polres Kediri Kota, pada Jumat 15 April 2022 siang. Ia didampingi oleh seorang pria.
Diketahui, perempuan berinisial MR ini hendak melaporkan seorang kakek berinisial ST. Pria 74 tahun itu diduga melakukan pelecehan seksual. Korbannya, menurut MR, anak-anak perempuan yang masih duduk di bangku SD. Bahkan, putri kandung MR juga ikut jadi korbannya.
ST sendiri masih merupakan tetangga MR. ST memberi iming-iming uang kepada para korbannya sehingga anak-anak yang polos itu menuruti keinginannya.
"Saya datang ke Polresta Kediri ingin melaporkan adanya dugaan pelecehan di lingkungan tempat saya tinggal. Pelecehan seksual anak-anak dengan iming-iming dikasih uang Rp 2.000. Alhamdulillah dari pihak Polresta sudah dibuka jalan untuk diselesaikan secara hukum," kata MR.
Kepada wartawan, perempuan 40 tahun ini bercerita, korbannya dugaan pelecehan seksual ST diperkirakan berjumlah enam anak. "Rata-rata masih kelas 1 SD. Ini baru enam korban yang terkuak. Pelakunya usia 74 tahun, yang bersangkutan bantu-bantu di musala. Kayak bersih-bersih gitu," ungkapnya.
Dugaan kasus pencabulan tersebut berlangsung sudah lama, tapi baru terbongkar pada 7 April 2022 lalu. "Baru terbongkar ada postingan dari grup (WA), terus saya tindaklanjuti bertanya kepada anak saya sendiri. Ini ada kejadian seperti itu, 'Apakah kamu diperlakukan seperti ini', saya tanya ke anak dan dijawab 'iya Bun'. Anak saya menyebut 'Adik juga sama terus teman-teman adik juga," cerita MR.
Tidak terima putrinya diperlakukan seperti itu, MR kemudian berinisiatif untuk melacak semua korban. "Ketika korban saya tanya secara pribadi menjawab, iya. Korban dikasih uang dan dipegang alat vitalnya. Maka dari itu saya minta keadilan. Alhamdulillah Bapak polisi merespons dengan cepat," sambung dia.
"Saya di sini ingin memperjuangkan anak saya. Saya pingin anak saya berangkat mengaji aman dan salat ke musala juga aman. Jika pelaku masih di luar, kita sebagai orangtua khawatir. Hanya itu yang saya inginkan," tegasnya.
MR dan orangtua di lingkungan tempat tinggalnya syok mengetahui kejadian yang menimpa anak-anaknya. "Ada salah satu teman anak saya dia merasa sampai kesakitan lalu mengadu ke orangtuanya. Anunya dicubit. Dari situ saya syok mendengarnya," ujar MR.
Sementara itu, Kabag Humas Polres Kediri Kota Ipda Nanang Setyawan ketika dikonfirmasi mengatakan jika pihaknya telah menerima laporan tersebut.
"Aduan sudah diterima nanti menunggu proses lebih lanjut dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Sementara laporan baru satu nunggu proses lebih lanjut. Korban divisum," terangnya.