Anak Risma Dituduh Mafia Perizinan, Ini Jawaban Risma
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menjawab tuduhan yang dilontarkan kepada dirinya dan anaknya, yang dianggap menjadi mafia dalam perizinan proyek pembangunan di Kota Surabaya.
Hal itu ia ungkapkan dalam Rapat Paripurna tanggapan Wali Kota Surabaya atas pembacaan pandangan umum fraksi-fraksi terhadap rancangan Perda Kota Surabaya tentang APBD tahun 2020, Kamis 30 oktober 2019.
Risma mengatakan, isu mafia perizinan yang diarahkan kepada dirinya dan anaknya bernama Fuad Bernardi adalah fitnah. Menurutnya, selama ia menjabat, semua perizinan pembangunan sebuah proyek di Surabaya sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku.
“Kami itu punya tim untuk itu. Dari perguruan tinggi, bahkan sering kali saya minta LO dan pandangan dari kejaksaan. Jadi tidak ada itu mafia,” katanya.
Nada Risma semakin meninggi, saat Sekretaris Fraksi Demokrat-Nasdem Imam Syafi’i menginterupsi jalannya sidang, dan meminta Risma menjawab pertanyaannya terkait indikasi mafia perizinan, yakni pembangunan Rumah Sakit Siloam yang mengakibatkan amblesnya Jalan Raya Gubeng, serta adanya pembangunan SPBU BP-AKR di Jalan Pemuda.
"Itu tolong dijawab dan dijelaskan," kata Imam.
Risma kembali menegaskan, bahwa adanya isu mafia perizinan tidak benar. Sehingga ia meminta para anggota dewan dan masyarakat Surabaya tidak mempercayai kabar burung itu.
“Insya Allah itu tidak ada. Tolong jangan percaya fitnah seperti itu,” katanya.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya ini menjelaskan, selama ini perizinan di Pemkot melalui sistem online. Selain itu, proses pemberian perizinan bagi proyek pembangunan di Surabaya didampingi pihak kejaksaan dan kepolisian yang tergabung dalam TP4D.
"Tim kami itu lengkap. Tidak ada hal-hal itu, tolong jangan percaya fitnah," katanya.
Selain itu, Risma juga menjelaskan bahwa anaknya yang disebut sebagai mafia perizinan merupakan hal yang keji. Sebab, apabila ia memberikan kewenangan kepada anaknya dalam pengurusan perizinan di Surabaya, maka anaknya sudah kaya raya sejak awal menjabat.
“Fuad pernah difitnah kena narkoba, difitnah jadi makelar, sekarang jadi mafia. Saya nggak tahu itu suara dari siapa yang bilang gitu. Ada suara kalau Fuad yang pegang. Lha Fuad itu siapa? kok punya wewenang?," katanya.
Bahkan Risma mengatakan siap dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku, apabila ia dan anaknya memang benar merupakan mafia perizinan di proyek pembangunan di Kota Surabaya. Sebaliknya, jika fitnah itu tidak benar, ia berharap fitnahnya kembali kepada orang yang memfitnah dirinya.
"Saya siap dihukum kalau itu benar. Kalau fitnah itu tidak benar, saya harap fitnah itu kembali ke yang bikin fitnah," kata Risma.
Advertisement