Kakak Beradik Kompak Jadi Begal karena Tak Diberi Uang Jajan
Komplotan begal kakak-beradik di Surabaya berhasil diringkus unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya. Dalam beraksi, komplotan ini tidak segan melukai korban.
Kakak-beradik asal Bangkalan, Madura, yakni Sory Maulana, 21 tahun dan Irsal Haryono, 24 tahun. Keduanya warga Desa Kesek, Kecamatan Labang, Bangkalan, Madura.
Mereka diringkus polisi karena kasus begal yang dilakukannya di Jalan Manyar, Surabaya pada pertengahan November 2019 lalu. Saat ditangkap, keduanya sempat melawan petugas. Akhirnya petugas menghadiahi timah panas di kaki mereka.
"Kami tangkap di rumahnya saat subuh, pada Jumat lalu. Namun begitu ditangkap mereka berusaha kabur dan terpaksa kami lakukan tindakan tegas untuk melumpuhkan tersangka," ucap Kanit Jatanras, Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Iwan Hari Purwanto di Mapolrestabes Surabaya, Senin 13 Januari 2020.
Iwan membeberkan, kedua begal ini merupakan anak dari pegawai negeri sipil PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangkalan.
"Mereka bilang tidak pernah lagi dikasih uang jajan oleh orangtuanya dan terpaksa melakukan begal motor. Orangtuanya PNS," kata Iwan.
Saat diinterogasi, keduanya mengaku jika selalu membawa senjata tajam berupa celurit dan pisau saat melakukan aksi begal motor.
"Mereka menakut-nakuti korbannya menggunakan celurit hingga salah korban ketakutan karena diancam. Begitu pelaku menyuruh turun dari motornya, langsung dibawa kabur oleh dua pelaku ini," ucap Iwan.
"Sementara ini belum ada laporan korban luka akibat aksi pelaku. Kami cross check dengan keterangan pelaku memang membawa senjata tajam dan hanya untuk menakuti-nakuti korbannya," imbuhnya.
Iwan menyebut masih ada satu orang lagi yang termasuk dalam komplotan ini yang masih dalam kejaran petugas.
"Dua pelaku ini eksekutor. Masih ada satu lagi yang bagian menjual barang hasil kejahatan yang dalam pengejaran kami," katanya.
Sementara pelaku mengaku, jika uang hasil begal motor di Surabaya digunakan untuk berfoya-foya. Bahkan, pelaku Irsal memiliki kekasih di salah satu diskotik wilayah Surabaya Selatan. Dia menjadi gelap mata untuk membiayai gaya hidup bersama pacarnya sehingga nekat menjadi begal.
"Saya suka minum-minum sama bagi-bagi uang dengan cewek di tempat hiburan. Ya uang hasil jualan motor curian, saya buat itu," kata Irsal.
Irsal mengaku awalnya ia diajak oleh adiknya sendiri, Sony Maulana, untuk beraksi begal motor di beberapa wilayah Surabaya. Sudah ada tiga tempat kejadian yang disasar oleh kedua tersangka di Surabaya yakni di Manyar, Warugunung dan Sukolilo.
"Saya tidak dikasih uang jajan. Ya terpaksa begal gini. Padahal bapak saya PNS," pungkas Irsal.
Kedua pelaku kini dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara selama 9 tahun.