Anak Petani, Tedi Oka Syahputra Bintang Muda Surabaya Samator

Tedi Oka Syahputra merupakan salah satu pemain muda bertalenta yang bermain untuk Surabaya BIN Samator di Proliga 2023. Namanya melambung setelah ia tampil baik di sepanjang gelaran bola voli level tertinggi di Tanah Air tersebut.

Tedi merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Ia lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Edi Yulianto, adalah seorang petani. Sementara sang ibu, Tuti Anti, hanya ibu rumah tangga biasa.

Kendati begitu, darah voli mengalir deras dari sang ayah. Pasalnya, meski berprofesi sebagai petani, di Banjarnegara Edi dikenal sebagai jago voli antar desa. “Di desa saya, ayah itu jagonya. Beliau pemain tarkam yang cukup disegani. Di turnamen kecil, ayah sering bawa timnya juara,” ujar Tedi tanpa menyebutkan desa asalnya di Banjarnegara.

Kendati begitu, ia tak pernah bermimpi untuk menjadi pemain bola voli profesional seperti sekarang. Sebab, Tedi sejak kecil lebih tertarik pada olahraga sepak bola.

Meski tak pernah tergabung dengan sekolah sepak bola (SSB) atau klub sepak bola tertentu, Tedi kerap bermain di turnamen sepak bola antar SMA.

Hobinya bermain bola pun tak mendapat restu dari kedua orang tuanya. Meski hal itu tak menyurutkan niat Tedi untuk tetap bermain bola. Bahkan agar tak dimarahi orang tuanya, diam-diam tedi masih sering tampil di turnamen antar sekolah.

“Tapi orang tua tetap saja tahu kalau saya main bola. Mereka pun meminta saya berhenti dan mengarahkan saya untuk bermain voli,” ujar Tedi mengisahkan masa lalunya.

Saat memasuki kelas 3 SMA, Tedi mulai mempertimbangkan saran sang ayah. Ia pun menjajaki salah satu olahraga terpopuler di Indonesia tersebut. Dari situlah ia mengenal salah satu pelatih klub Bravo Banjarnegara.

Setelah beberapa kali berlatih, pemain dengan tinggi badan 194 itu dianggap memiliki potensi untuk menjadi salah satu bintang di kompetisi bola voli Tanah Ait. Maka, pemain bernomor punggung 4 di Surabaya BIN Samator ini mendapatkan tawaran untuk serius menekuni bola voli.

Bukan hanya itu, Tedi juga diiming-imingi bisa bermain di klub putra Surabaya BIN Samator jika kemampuannya terus berkembang. Dengan syarat bersedia bertahan di klub itu. Ia pun kepincut.

“Saya tahu Samator adalah tim dengan reputasi besar. Karena itu, saya tertarik untuk menggeluti voli,” tuturnya.

Mimpi Tedi pun terwujud di tahun 2018 silam. Tim yang bermarkas di Kota Pahlawan tersebut kepincut untuk memboyongnya. Sejak saat itu, kemampuannya terus berkembang. Meski untuk mendapatkan tempat reguler di Samator tetaplah tak mudah bagi pemain berstatus mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Surabaya itu.

Sebelum menjadi andalan Samator, pemain berposisi sebagai middle blocker itu sempat bermain untuk tim pecahan Samator, yakni Sidoarjo Aneka Gas pada 2019. Di tahun berikutnya, ia pindah ke Jakarta Garuda.

Namun, kiprah Tedi benar-benar menyita perhatian volimania pada ajang Livoli Divisi Utama 2022. Kala itu, ia berhasil tampil mengesankan bersama Surabaya BIN Samator. Kendati hanya membawa Samator meraih tempat ketiga di turnamen bola voli kasta kedua itu, nama Tedi dielu-elukan banyak pecinta Samator.

Performa gemilangnya berlanjut di Proliga 2023. Pemain kelahiran Banjarnegara, 25 November 2000 tersebut dianggap sebagai salah satu kunci sukses Surabaya BIN Samator menembus Final Four. Hal itu ditegaskan dengan predikat sebagai best blocker setelah menyumbangkan 23 poin block di sepanjang putaran pertama.

Maka wajar, bila Tedi kemudian menjadi tumpuan Surabaya BIN Samator di sepanjang kompetisi.

“Saya masih muda dan sedang berproses untuk menjadi lebih baik. Jadi saya tak ingin berpuas diri dengan kemampuan yang saya miliki saat ini,” katanya.

Ia berharap, suatu saat nanti bisa membawa Samator meraih juara Proliga. Selain itu, ia juga ingin memperkuat Timnas di ajang internasional pada masa-masa mendatang.

“Bermain untuk Timnas Indonesia adalah impian semua pemain. Semoga, suatu saat nanti saya bisa menjadi bagian dari tim Merah Putih,” terangnya.