Anak Pelaku Pengeboman Selamat Karena Tak Bawa Bom
Ais, panggilan Aisyah Azzahra, selamat dari aksi bom bunuh diri yang dilakukan ayahnya, Tri Murtiono, di pintu masuk Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5) pagi. Tri, tewas bersama istrinya, Tri Ernawati, dan dua anak lelakinya, Muhammad Dafa Amin Murdana dan Muhammad Dary Satria Murdana. Sedang Ais selamat.
Dalam video yang beredar, Ais terlihat berdiri dan berjalan goyah sesaat setelah ledakan terjadi. Dia lalu diselamatkan seorang polisi yang menggendongnya dan membawanya menjauh dari lokasi ledakan.
Polisi yang melakukan aksi heroik itu adalah Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya AKBP Roni Faisal Saiful Faton. Ia pun baru tahu kemudian bahwa anak itu adalah putri dari pelaku teror bom tersebut.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Ais selamat karena saat bom meledak, Ais terlempar 3 meter dari lokasi ledakan.
Di tubuhnya juga tak dililitkan bom dan serta tak dipakaikan jaket bom. Hal ini berbeda dengan pelaku bom di gereja Surabaya. Dita Oepiarto melilitkan bom ke seluruh tubuh anaknya yang berjumlah empat orang.
“Yang di Polrestabes itu (Ais) alhamdulillah selamat. Kalau itu ada (Ais dililiti bom) Kasat Narkoba saya sudah lewat (tewas). Jadi enggak ada (bom dililit), orang tuanya tidak memberikan jaket yang berisi bom,” jelas Machfud.
Tak dirinci mengapa Tri tidak memasangkan jaket bom ke Ais. Machfud juga memastikan di tubuh Ais tak ada bahan peledak.
“Enggak ada, anggota saya buktinya masih bisa angkat, bawa, selamatkan. Jadi enggak ditemukan (bahan peledak), enggak diberikan jaket bom juga,” ujar Machfud.
Ais sendiri sudah menjalani operasi pengambilan serpihan ledakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Senin malam (14/5). “Saat ini masih proses pemulihan,” imbuhnya. (*)