Anak Muda Surabaya Diminta Belajar Kelola Startup Sampai ke China
Forum United Cities Local Goverment (UCLG) Asia-Pacific (Aspac) ternyata juga dimanfaatkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membangun relasi kerja sama dengan pemerintah kota dari negara lain.
Hal itu dilakukannya untuk menjalin kerja sama antar kota, dan juga saling berbagi pengalaman untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya di kota masing-masing.
"Contohnya Hangzhou, China, dia sangat advance di bidang teknologi, saya tertarik," kata Risma disela sesi forum UCLG Aspac, di Dyandra Convention Center, Rabu, 13 September 2018.
Dipilihnya kota Hangzhou, menurut Risma tak lepas dari kemujuan teknologi dan startup di kota itu. Ke depannya, ia ingin anak muda Surabaya bisa bertolak ke sana untuk mempelajari cara pengelolaan startup.
"Di sana karena kalau gak salah ada 9 unicorn. Aku tertarik pingin untuk mengembangkan startup anak-anak di sini dengan belajar di Hangzhou," ujarnya.
Unicorn adalah sebutan bagi start-up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas 1 miliar dollar AS atau setara Rp 13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS).
Kerjasama semacam ini, menurutnya, bisa memajukan kualitas kehidupan masyarakat kota meski dengan dana yang terbatas. Risma yang juga disebut-sebut sebagai kandidat tunggal Presiden UCLG Aspac ini, ingin menerapkan hal yang sama untuk delegasi pemerintah daerah yang lain.
"Kalau kita bisa membangun bersama-sama, kita tinggal mencontoh. Kita tidak perlu membayar seseorang untuk itu, tapi kita bisa langsung menggunakan karena kita mencontoh itu tadi," ujarnya.
Risma juga mengaku akan melakukan pertemuan dengan 40 wali kota dari negara Srilanka.
"Ini nanti sore aku ketemu dengan 40 kota di Srilanka. 40 wali kota nanti akan ketemu di Balai Kota jam 4 sore, mereka ingin belajar," pungkasnya dia. (frd/wit)