Anak Korban KDRT Kediri Lihat Ibunya Tusuk Ayah hingga Wafat
Dinas Sosial Kota Kediri memberikan pendampingan terhadap tiga anak korban, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang terjadi di wilayah Kecamatan Pesantren. Pendampingan ini dilakukan mengingat salah satu anak korban yang mengetahui kejadian tersebut, berstatus masih di bawah umur.
"Pendampingannya kebetulan ada program Peksos. Kami telusuri kejiwaannya, terutama anaknya yang mengetahui persis," kata Sumarni pegawai Peksos Dinsos Kota Kediri, Jumat 1 Juli 2022.
Sumarni menyebut yang mengetahui secara persis tentang kronologis kejadian itu adalah anak ke dua korban yang masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama.
Karena itu dirinya mengajak dinas terkait untuk bekerjasama saling bantu memulihkan trauma pada anak korban, pasca kejadian kemarin. "Yang tahu persis anak nomor dua, statusnya pelajar kelas dua SMP. Nanti kami kerja sama dengan Dinas BPKB untuk memberikan pendampingan," katanya.
Dari ketiga anak korban, yang terlihat mengalami shock justru anak perempuan pertama. Saat ditemui petugas Dinas Sosial, gadis tersebut terlihat acap kali menangis.
Seperti diberitakan sebelumnya, diduga mengalami depresi Santi 36 tahun tega menusuk suaminya sendiri Riyono 40 tahun. Saat penganiayaan berlangsung, korban masih hidup dan sempat dilarikan ke RSUD Gambiran Kota Kediri.
Selang satu hari kemudian, korban akhirnya meninggal dunia. Pelaku sendiri hingga sampai sekarang masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
Kasi Humas Polres Kediri Kota Ipda Nanang Setiyawan menjelaskan bahwa pelaku tunggal pembunuhan Riyono sedang menjalani pemeriksaan. "Perbuatan pelaku menyebabkan korban mengalami luka tusuk parah di bagian perut," terangnya Rabu 29 Juni 2022.
Pelaku menyebut perbuatan kejinya spontan terjadi usai dirinya mendapat bisikan gaib. "Dari pengakuannya kepada penyidik, pelaku spontan mendapat bisikan gaib," jelas Nanang Setiyawan.
Advertisement