Anak Jadi Korban Kekerasan, Orangtua Gelar Aksi di Depan Grahadi
Dua orang wali murid menggelar aksi di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jumat 28 September 2018. Aksi itu mereka gelarĀ sebagai reaksi dari kejadian kekerasan yang menimpa anaknya di SMKN 1 Surabaya. Kekerasan diduga dilakukan oleh kepala sekolahnya.
Dua wali murid itu adalah Budi Sugiharto dan Elisa Ernawati. Mereka menggelar aksiĀ berikut suaminya. Aksi itu mereka melakukan setelah dirasa tak puas dengan kebijakan Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman.
"Anak kami itu korban kekerasan, kok dianggap bohong. Pak Kadispendik Jatim harus menarik ucapannya dan minta maaf ke korban," kata Lisa.
Menurut Lisa, sikap Kadispendik Surabaya terlalu melingdungi kepala sokolah SMKN 1 Surabaya. Bahkan mereka menganggap kekerasan ini bohong.
Sementara, dengan tak diresponnya sikap kekerasan ini oleh Kadispendik Surabaya, kedua wali murid ini wadul ke Patung Gubernur Suryo berharap bisa menyadarkan semua pihak atas kejadian kekerasan ini.
"Kami berharap Patung Gubernur Suryo ini memyadarkan Gubernur Jatim Soekarwo untuk mengevaluasi anak buahnya yang telah menyakiti hati pelajar," katanya.
Selain itu, Bahrun sudah mengakui dan membuat surat pernyataan bersalah serta mengaku khilaf pada Rabu kemarin. Kekerasan di SMKN 1 Surabaya ini juga menyulut aksi pelajar yang menyoroti transparansi dan meminta penggantian kepala sekolah.
Bahrun membuat pernyataan diatas materai di hadapan Budi Sugiharto orang tua RA dan Kapolsek Wonokromo, Kompol Rendy Surya di ruangannya. (hrs)
Advertisement