Anak-anak Korban Longsor Nganjuk Ikuti Terapi Healing
Puluhan anak korban longsor di Selopuro, Nganjuk mendapat terapi healing dari relawan dan Pembinaan Masyarakat Polres Nganjuk.
Puluhan anak-anak itu diberikan mainan dari plastik. Anak-anak pengungsian di gedung SDN Ngetos I ini tampak gembira. Pantauan lapangan, anak-anak itu ada yang masak-masakan. Ada juga yang bermain mainan kereta, mobil, dan lai-lain.
Kanit Bimas Polsek Prambon, Iptu Nanik Yuliati mengatakan, semula anak-anak korban tanah longsor di Selopuro ini mengalami shock melihat bencana tersebut.
"Mereka ada yang diam. Mungkin, melihat rumah dan keluarga yang tertimpa bencana mereka ketakutan. Tapi, kita berikan alat permaianan, supaya rasa ketakutannya pelan-pelan hilang," katanya, Senin, 15 Februari 2021.
Perkembangan pencarian korban yang tertimbun longsor hingga saat ini masih ditemukan 5 korban. Sementara 16 orang belum ditemukan.
Dari korban yang ditemukan 3 diantaranya meninggal atas nama Khasanah, 46 tahun; Sri Utami, 31 tahun; dan Fathim (belum diketahui usia), dan dua selamat atas nama Yuli dan Juni.
Fathim diketahui meninggal di RSUD Nganjuk setelah menjalani rawatan intensif. Fathim mengalami luka pada kaki, tangan, kepala, dan punggung. Ia tertimpa rumahnya yang ambruk akibat terkena longsoran.
Sementara, korban yang belum ditemukan hingga saat ini adalah 16 orang. Berikut nama-nama korban yang hilang.
1. Muryanto
2. Parmiati
3. Friska
4. Putra (balita/anak-anak)
5. Yono
6. Yatini
7. Dimas (balita/anak-anak)
8. Umi
9. Nendra (balita/anak-anak)
10. Darimun
11. Muryam
12. Sunarsih
13. Prasetyo
14. Rama
15. Rehan (balita/anak-anak)
16. Yatemo