Ampo Camilan Asal Tuban Terbuat dari Tanah Liat
Sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mungkin tidak asing lagi dengan camilan tradisional atau makanan ringan yang biasa disebut "Ampo". Camilan berbentuk seperti snack merek Astor ini bentuknya agak kecil ini dibuat dengan berbahan baku dari tanah liat.
Ternyata, camilan tradisional yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda ini masih lumayan banyak digemari masyarakat, baik itu masyarakat di Kabupaten Tuban maupun luar Tuban.
Camilan tradisional ini paling enak jika disajikan dengan minuman panas maupun hangat, seperti kopi atau teh. Banyaknya penikmat camilan tradisional ampo ini, dalam satu minggu, nenek Rasimah bisa memproduksi ampo 20 kilogram lebih.
Perempuan 65 tahun ini memproduksi ampo di rumahnya Dusun Trowulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Menurut Rasimah, produksi ampo ini merupakan warisan yang sudah turun temurun. Dia merupakan generasi ke empat dari keluarga di Dusun Trowulan, Desa Bektiharjo yang memproduksi ampo.
"Dari mbah-mbah saya dulu sudah membuat ampo, saya generasi ke empat," kata Rasimah sambil mencetak ampo, saat dijumpai Ngopibareng.id, Rabu 2 November 2022.
Rasimah menjelaskan, setiap kali produksi ampo dia dibantu anaknya bernama Sarpik. Ia mengambil tanah liat pilihan dari sawah yang disewa, tanah itu bertekstur lembut dan tidak begitu banyak bebatuannya.
Untuk produksi ampo di musim penghujan seperti saat ini, Rasimah harus stok tanah liat terlebih dahulu dari sawah. Sebab, pada musim penghujan, tanah yang disewanya penuh dengan air sehingga tidak bisa dibuat untuk produksi ampo.
"Kalau kendala biasanya musim penghujan, karena tanahnya basah," sambung dia.
Selama ini pemasaran ampo produksi rumahan ini, Rasimah biasa mengantarnya ke toko-toko yang berada di Pasar Baru Tuban. Selain itu, ampo juga sudah dipasarkan secara online.
"Kalau dari sini, per kilogramnya ampo dijual 10 ribu rupiah, Mas," jelas Rasimah kepada Ngopibareng.id.
Dia mengungkapkan, langkah-langkah untuk membuat ampo yang sesuai dan enak dikonsumsi, pertama tanah liat pilihan yang diambil diberi air, kemudian dibentuk kotak dengan cara dipukul-pukul menggunakan kayu.
Lalu, dicetak kecil-kecil seperti jajanan merek Astor, selanjutnya langsung dipanggang di atas tungku. Setelah sekitar satu jam dipanggang, ampo siap diangkat dan dihidangkan bersama kopi maupun teh.
Dulu, camilan ampo sendiri adalah camilan sebagai pengganti dari rokok dan konon mengandung kasiat bisa untuk menurunkan panas badan.