Amphuri Berharap Ibadah Umrah Segera Direalisasikan
Beberapa biro perjalanan penyelenggara ibadah haji dan umrah mengatakan, kebijakan Pemerintah Arab Saudi membuka kembali Masjidil Haram bagi calon jemaah asal Indonesia cukup menggembirakan
Saat ini, pemerintah Indonesia dan Saudi dalam tahap akhir pembahasan prosedur serta persyaratan kesehatan dalam pelaksanaan umrah. Sejumlah hal masih menjadi kendala, antara lain jenis vaksin, sertifikat vaksin, standarisasi tes PCR, serta kewajiban karantina lima hari bagi jemaah yang tak memenuhi persyaratan kesehatan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri), Firman M Nur mengatakan, pembukan kembali pintu umrah bagi jemaah dari Indonesia sebagai rahmat bagi muslim Indonesia.
"Ini berita yang menggembirakan bagi kami selaku penyelenggara umrah , bisa kembali melakukan usaha yang telah tertunda akibat pandemi semenjak 27 Februari 2020 yang lalu, atau hampir dua tahun," ujar Firman kepada Ngopibareng.id, Senin 18 Oktober 2021.
Amphuri menyambut baik dan berharap dapat direalisasikan dalam waktu dekat ini. Pihaknya, lanjut Firman, menunggu keputusan akhir dari teknis pelaksanaan tersebut sebagaimana disampaikan oleh Menlu dan Menag.
"Kemungkinan bagi jemaah yang berangkat dan baru mendapatkan vaksinasi Sinopharm kita harap tersedia booster sehingga persyaratan bisa terpenuhi," sambung dia.
Bagaimana jika jamaah tidak bisa divaksinasi, menurut Firman, pemerintah Arab Saudi telah memberikan solusi yaitu jemaah menyetor hasil tes PCR negatif dan mengikuti karantina. "Selama di Tanah Suci karantina selama 5 hari," ujarnya.
"Semoga informasi ini menjadi berita terbaik bagi kita semua, sehingga jamaah umroh bisa berangkat dalam waktu dekat ketika kebijakan teknis sudah dipastikan oleh kedua belah pihak," kata Firman.
Sebagaimana diketahui, mayoritas penduduk Indonesia masih menggunakan vaksin Sinovac yang belum termasuk dalam empat vaksin yang direkomendasikan oleh pemerintah Saudi. Vaksin booster bisa jadi persyaratan tambahan jika menggunakan vaksinasi yang berbeda dari yang ditentukan oleh Saudi.
Meski belum ada kepastian terkait kapan umrah bisa dilaksanakan kembali, Konsul haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Endang Jumali, memperkirakan ibadah umrah bisa dilaksanakan mulai November 2021, sama seperti pelaksanaan umrah tahun sebelumnya.
"Kalau merujuk pengalaman tahun kemarin, jemaah Indonesia masuk ke Arab Saudi 4 November, jadi mudah-mudahan di bulan November sudah ada kejelasan. Paling tidak sama seperti 2020," ujar Endang .
Hingga saat ini belum ada petunjuk teknis (juknis) terkait pelaksanaan umrah dari Indonesia. "Jadi saat ini secara detail juknis terkait kapan dibuka berapa jumlahnya, hal yang tak kalah penting terkait vaksin dan integrasi aplikasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna, ini belum clear sampai saat ini," jelasnya.