Amin Setyo Laksono Profesor Ekologi Pertama di FMIPA UB
Amin Setyo Laksono merupakan Profesor Ekologi pertama yang dimiliki oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Brawijaya (UB), Malang, yang telah dikukuhkan di Gedung Widyaloka, UB, Rabu, 13 November 2019.
Amin Setyo Laksono melakukan penelitian terkait dengan upaya peningkatan peran komunitas Artrhopoda, khususnya di bidang agroekosistem untuk mengendalikan hama.
Artrhopoda merupakan komponen biologi yang memiliki peran penting dalam agroekosistem, karena memiliki peran penting sebagai musuh alami hama, sebagai penyerbuk, pengurai dan bioindikator.
"Untuk meningkatkan peran Artrhopoda, saya melakukan inovasi dengan melakukan rekayasa habitat dan penggunaan pestisida alami," tutur Amin Setyo Laksono di Ruang Senat, Gedung Rektorat UB lantai 2, pada Selasa 11 November.
Ia menjelaskan rekayasa habitat dilakukan dengan menanam berbagai jenis tumbuhan seperti babandotan, kenikir, kacang panjang, tomat, yang ditanam di pematang sawah dengan menggunakan metode ajir tunggal dan ganda.
Rekayasa habitat tersebut, kata Amin Setyo Laksono, akan mengundang komunitas Artrhopoda seperti kumbang kubah, kupu-kupu, capung, semut dan laba-laba.
"Adanya ajir ganda menyebabkan laba-laba mudah membuat jaring untuk menangkap hama," terangnya.
Rekayasa habitat itu kemudian dikombinasikan dengan penggunaan pupuk pestisida cair yang diramu oleh Amin dari bahan alami seperti empon-empon, buah maja, dicampur dengan air cucian beras, air kelapa, gula dan terasi. Kemudian difermentasi selama 15 hari.
"Pestisida alami ini saya beri nama Biocombat. Ini dapat mengundang komunitas Artrhopoda, contohnya semut rangrang yang dapat melindungi jenis tumbuhan buah-buahan dari serangan hama," terang Amin Setyo Laksono.
Adapun cara kerjanya, lanjut Amin Setyo Laksono, yaitu dengan cara disemprotkan pada tanaman, sebanyak 5 sampai 6 kali, dalam rentang satu kali masa tanam, yaitu rata-rata 3 bulan.
"Masa tanam itu kan 3 bulan. Bisa dipilih pagi atau sore disemprotkannya. Jadi prinsipnya pestisida ini menjaga tumbuhan dari serangan hama secara alamiah," jelasnya.
Seperti diketahui, penggunaan pestisida kimia menyebabkan dampak negatif seperti degradasi lahan serta pencemaran tanah dan air.
Advertisement