Amien Rais Menuai Kritik Serius, Ini Kata Tokoh Muhammadiyah
Dua tokoh Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif dan Amin Abdullah mengingatkan warga Muhammadiyah agar tak mudah terpengaruh dengan ucapan Amien Rais. Meski pernah memimpin sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais dinilai kini tak lagi mempunyai kekuatan besar.
Karena itu, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menyayangkan pernyataan Amien, yang hendak menjewer Haedar Nashir bila membiarkan warga Muhammadiyah bebas dalam menyikapi Pilpres 2019.
"Halah, jewer-jewer, enggak usahlah," kata Buya Syafii, panggilan akrabnya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Sabtu 24 November 2018.
Hal itu diungkapkan Buya Syafii menanggapi pernyataan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang akan menjewer Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir jika mempersilakan para kader untuk menentukan pilihan sendiri di Pilpres 2019. Diingatkan, posisi Muhammadiyah memang netral terhadap politik praktis dan tidak memiliki afiliasi apa pun.
"Pada Muktamar 1971 disepakati, Muhammadiyah netral terhadap politik praktis dan partai politik, yakni tidak memiliki hubungan afiliasi apa pun. Hasil muktamar itu, menjadi alasan bagi warga Muhammadiyah untuk menentukan sendiri pilihan dan menggunakan hak pilih sebagai warga negara," kata Syafii Maarif.
Pada Tablig Akbar dan Resepsi Milad Ke-106 Muhammadiyah di Islamic Center Surabaya, belum lama ini, Amien mendesak Muhammadiyah bersikap di Pilpres 2019.
"Di tahun politik, tidak boleh seorang Haedar Nashir memilih menyerahkan ke kader untuk menentukan sikap di pilpres. Kalau sampai seperti itu, akan saya jewer," ujar Amien.
Menanggapi hal itu, Buya Syafii mengatakan Haedar sudah memperhitungkan sikap pada pilpres mendatang sehingga kebebasan yang diberikan kepada warga Muhammadiyah ialah sikap yang tepat.
"Itu sesuai Muktamar Ujung Pandang 1971. Lalu diperkuat Panitia Wilayah Muhammadiyah di berbagai kesempatan," kata Buya Syafii, yang juga disampaikan saat menghadiri peluncuran Sekolah Kemanusiaan dan Kebudayaan Syafii Maarif di PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat 23 November 2018.
Pada Muktamar 1971 disepakati, Muhammadiyah netral terhadap politik praktis dan partai politik, yakni tidak memiliki hubungan afiliasi apa pun.
Hasil muktamar itu, menurut Syafii, menjadi alasan bagi warga Muhammadiyah untuk menentukan sendiri pilihan dan menggunakan hak pilih sebagai warga negara.
"Tapi ingat, jangan golput, ya," tegas Syafii.
Dia menambahkan, kebebasan yang diberikan kepada warga Muhammadiyah memiliki tujuan baik karena mengutamakan kepentingan bangsa dan negara ketimbang memilih salah satu calon.
"Jadi, kita enggak perlulah ada jewer-jewer itu. Tidak usah didengar itu."
Syafii menekankan Haedar sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah saat ini ialah tokoh sentral yang harus didengarkan. Keputusan yang diambil Haedar juga harus diikuti semua warga Muhammadiyah.
Hal senada, diungkap mantan Ketua Majelis Tarjih PP Muhammadiyah Amin Abdullah. Menurutnya, Amien Rais tidak lagi punya kekuatan besar, apalagi untuk menjewer Haedar Nashir.
Menurutnya, Amien tersandung konflik kepentingan karena ia merupakan Ketua Dewan Kehormatan PAN, partai yang mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Amien Rais, imbuh Amin Abdullah, juga masih merasa memiliki kepentingan di Muhammadiyah. Padahal, saat ini dia justru banyak berkecimpung di parpol.
"Itu dilemanya, ya. Conflict of interest saya kira. Sekarang sudah tidak jadi pimpinan. Dulu dia di jajaran atas, tapi sekarang tidak," tuturnya.
Amin Abdullah menegaskan sikap netral pimpinan Muhammadiyah hanya menjalan-kan hasil muktamar. Tanpa didorong-dorong pun, warga Muhammadiyah telah memiliki pilihan sendiri.
"Sekarang warga Muhammadiyah sudah hebat, kok. Tidak perlu dipandu. Tidak perlu melihat sikap pimpinan dulu. Masing-masing punya era, ya. Mungkin Pak Amien masih merasa punya power di sini," tandasnya.
Sekadar guyonan
Juru bicara Badan Pemenang-an Nasional Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, mengatakan pernyataan Amien Rais akan menjewer Haedar hanyalah guyonan antara senior dan junior.
"Itu kan guyonan Pak Amien supaya Ketum Muhammadiyah bersikaplah. Jadi, jangan dianggap hal itu ada tendesi intervensi," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menegaskan tidak ada yang salah dengan pernyataan Amien Rais.
"Memang beliau adalah sesepuh kami. Jadi kalau beliau berkata demikian, umumnya warga Muhammadiyah tidak akan ada yang merasa tersinggung." (adi)