Amerika Tengah Dilanda Banjir, Ini Fakta Dampak Badai Iota
Badai Iota menyebabkan banjir bandang di daerah yang sudah tergenang air hujan pada hari Rabu 18 November 2020, memaksa ratusan ribu warga di seluruh Amerika Tengah meninggalkan rumah mereka sementara pemandangan kehancuran menghiasi wilayah yang sudah miskin ini.
Pihak berwenang mengonfirmasi puluhan orang tewas pada Rabu malam, dan jumlah korban tewas diperkirakan terus meningkat saat tim penyelamat mencapai komunitas yang lebih terisolasi dan lebih banyak kerusakan yang didokumentasikan.
Banyak desa di Kolombia utara hingga Meksiko selatan mengalami curah hujan tinggi yang menyebabkan sungai meluap dan tanah longsor tiba-tiba, sementara kota-kota seperti pusat industri Honduras San Pedro Sula juga terkena dampaknya.
Badai terkuat dalam catatan yang pernah melanda Nikaragua, Iota menghantam pantai pada Senin malam, melepaskan angin berkekuatan Kategori 5 dan menggenangi daerah dataran rendah yang masih belum selesai akibat benturan badai Eta, badai besar lainnya, dua minggu lalu, dilansir Reuters, Kamis 19 November 2020.
Di La Dalia, sebuah pos pedesaan di utara Nikaragua, polisi setempat hanya mengizinkan media pemerintah lewat di mana tanah longsor diyakini telah menjebak beberapa penduduk.
Sementara Iota sebagian besar telah menghilang di El Salvador pada hari Rabu, otoritas di seluruh Nikaragua dan Honduras masih berjuang untuk mengatasi dampak dari hari-hari hujan lebat.
Otoritas Amerika Tengah sejauh ini telah mengkonfirmasi 25 kematian. Mayoritas korban berada di Nikaragua, di mana pihak berwenang mengatakan seorang ibu dan empat anaknya tersapu oleh sungai yang meluap di tepinya, sementara tanah longsor di utara negara itu menewaskan sedikitnya delapan orang, dengan lebih banyak lagi yang hilang.
Di Honduras, lima anggota keluarga, termasuk tiga anak, terkubur hidup-hidup setelah tanah longsor menyapu rumah mereka di bagian barat Ocotepeque dekat perbatasan dengan El Salvador dan Guatemala, menurut polisi.
Advertisement