Amerika Tembus Rekor Kasus Covid saat Pilpres
Amerika Serikat menembus rekor baru kasus Covid-19 dengan rata-rata kasus harian mencapai 86.000. Hal ini terjadi di tengah panasnya pertarungan pemilihan presiden antara Donald Trump-Mike Pence dan Joe Biden-Kamala Harris.
Mengutip Associated Press, selama dua pekan terakhir angka kasus harian di AS melonjak hingga 45 persen. Menurut John Hopkins University, rata-rata kasus harian dalam sepekan ini mencapai 86.352 kasus.
Bersamaan dengan itu, angka kasus meninggal dunia juga naik 15 persen. Dalam sepekan terakhir rata-rata kasus meninggal per hari mencapai 864 orang. Menjadikan akumulasi kasus meninggal di angka 239.829 orang.
Mengutip situs Worldometer, Kamis 5 November 2020, akumulasi kasus positif di AS tercatat ada 9.801.355 kasus. Yang sudah dinyatakan sembuh ada 6.292.019 kasus. Sehingga yang masih aktif ada di angka 3.269.507 kasus.
Penambahan kasus yang kian meninggi setiap harinya membuat layanan kesehatan di penjuru negeri digandrungi pasien baru. Ini bakal jadi tantangan utama yang menyambut presiden dan wakil presiden terpilih.
Jumlah pasien rumah sakit di negara bagian Missouri, Nebraska dan Oklahoma dilaporkan menembus rekor. Texas yang mencatat 9.048 kasus baru dan 126 kasus meninggal, pada Rabu lalu.
Sepertiga dari kasus di Texas berasal dari Kota El Paso. Seorang pejabat kesehatan di sana memprediksi kemampuan kapasitas rumah sakit sudah diambang batas.
Ahli kesehatan masyarakat khawatir peningkatan kasus ini akan berdampak besar pada situasi AS dalam waktu dekat. Terlebih jika pemerintah tidak mengubah pendekatannya dalam penanggulangan pandemi.
"(Situasi) Dimana kita berada adalah di tempat yang sangat mengerikan untuk sebuah negara. Ini adalah virus yang akan terus meningkat dengan kecepatan (kian tinggi) dan tidak akan berhenti dengan sendirinya," kata Direktur Eksekutif Institute for Global Health di Fakultas Kedokteran, Northwestern University, Roberth Murphy.
Dalam kampanye Pilpres 2020, Joe Biden kerap mengingatkan agar disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan. Ia pun jarang terlihat tidak menggunakan masker di area publik. Sedangkan Donald Trump yang terpantau kerap mengabaikan protokol kesehatan, justru menggelar acara kampanye dengan massa besar tanpa upaya jaga jarak dan memakai masker.