Amerika Kecam Penangkapan Demonstran Anti Korupsi Rusia
Washington: Amerika Serikat mengecam kebijakan pemerintah rusia setelah terjadi penangkapan ratusan demonstran yang menentang praktek korupsi pada tubuh birokrat.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Mark Toner menyebut langkah itu “menghina” demokrasi. Minggu (26/03), waktu setempat.
Unjuk rasa di Moskow merupakan salah satu demonstrasi tidak sah terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Polisi memperkirakan jumlah pengunjuk rasa ada 7.000 sampai 8.000 orang.
“AS mengecam keras penahanan ratusan pengunjuk rasa damai di seluruh Rusia,” ujar Mark Toner dalam sebuah pernyataan.
“Menahan demonstran, pengamat HAM dan jurnalis yang berunjuk rasa secara damai adalah penghinaan terhadap nilai inti demokrasi,” tambahnya.
Salah satu orang yang ditangkap adalah pemimpin oposisi Alexei Navalny, yang yayasan antikorupsinya menyelenggarakan demonstrasi tersebut.
Toner mengatakan bahwa AS merasa terganggu dengan penangkapan Navalny, yang mengumumkan rencana untuk mencalonkan diri dalam pemilu presiden 2018 dan memublikasikan laporan yang menuding Perdana Menteri Dmitry Medvedev mengendalikan usaha properti dalam jumlah besar melalui jaringan organisasi nirlaba fiktif.
Polisi mengatakan bahwa sekitar 500 orang ditangkap di Moskow, sementara OVD-Info , sebuah situs web yang mengawasi penahanan aktivis, mengatakan bahwa sedikitnya 933 orang telah ditahan, selain puluhan lain di kota lainnya. (frd)