Amerika Bagikan Vaksin Covid-19 Dua Hari Menjelang Pilpres
Amerika Serikat berencana menggunakan vaksin Covid-19 pada 1 November 2020, dua hari menjelang pemilihan presiden, pada 3 November 2020. Sejumlah pakar kesehatan dan akademisi khawatir, distribusi vaksin hanya bermotif politis dan mengabaikan keselamatan warga.
Dekan Universitas Sekolah Medis Emory di Atlanta, Carlos del Rio meminta agar pemerintah menunjukkan data tentang hasil uji coba vaksin yang hendak didistribusikan itu. "Saya ingin melihat data tentang keselamatannya," katanya, dilansir dari NBC News.
Namun data yang diminta bisa jadi tak memuaskan pengakses. Sebab, Dewan Pengawas Keamanan dan Data yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Nasional bisa saja menghentikan uji coba lebih awal jika mereka memutuskan vaksin telah bekerja efektif, kata Direktur Pusat Pendidikan Vaksin di Rumah Sakit Anak Philadelphia. Kini dua vaksin disebutkan sedang dalam taha akhir uji coba klinis.
Untuk menunjukkan vaksin efektif, uji coba klinis hanya membutuhkan 150 orang yang terinfeksi, kata Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional dari Penyakit Alergi dan Infeksi.
Sementara pabrikan vaksin berencana melibatkan 30 ribu relawan untuk mencoba vaksin, beberapa di antaranya mendapatkan plasebo, sedangkan yang lainnya menerima vaksin. Namun hanya dibutuhkan 150 orang yang terinfeksi untuk menentukan efektifitas vaksin. "Jika kamu memiliki 100 infeksi di kelompok plasebo, dan 50 infeksi di kelompok vaksin, maka efektivitas vaksin mencapai 50 pesen," kata Walter Orenstein, dari Universitas Sekolah Medis Emory.
Sebelumnya Administrasi Obat dan Makanan AS menentukan vaksin yang efektiv jika mampu melindungi 50 persen orang.
Kini, satu di antara dua kandidat vaksin yang disiapkan untuk didistribusikan, Pfizer Inc mengatakan jika pihaknya akan mengantongi hasil uji coba klinis tahap tiga di awal Oktober. "Di akhir Oktober kami sudah bisa menyatakan jika vaksin ini bekerja," kata Albert Bourla, Kepala Operasional Pfizer Inc.
Sebelumnya, Pusat Pengawsan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengumumkan jika mereka akan mendistribusikan vaksin pada sejumlah negara bagian yang mengikuti program CDC, pada Oktober. Nantinya, vaksin akan diberikan pada kelompok rentan lebih dulu, di antaranya petugas kesehatan, petugas keamanan nasional, dan staf panti jompo. (Nbc)