Amerika Akui Kekurangan Alat Deteksi Virus Corona
Amerika Serikat mengakui jika negaranya sedang kekurangan stok peralatan untuk mendetksi infeksi virus corona bagi penduduknya. Para ahli khawatir, virus akan menyebar cepat karena penduduk tak bisa memeriksa infeksi virus corona pada tubuhnya.
Wakil Presiden Mike Pence mengatakan jika pemerintahan Trump tak akan mampu memenuhi target, mengirim satu juta testing kit minggu ini. Sedangkan Kongres secara cepat menyetujui paket bantuan untuk melawan wabah.
Stephen Hahn, Komisioner Komisi Administrasi Makanan dan Obat-obatan mengatakan hampir satu juta peralatan test kit akan siap dipakai di akhir minggu ini. Ia mengatakannya pada Senin 2 Maret 2020 waktu setempat.
Namun Wapres Pence sebagai koordinator penanganan wabah, meyakinkan jika target itu tak akan tercapai, pada Kamis 5 Maret 2020. “Kami tak memiliki test kit untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan saat ini,” kata Pence dalam kunjungannya di Minnesota.
Sore harinya, Pence menambahkan jika “Kami masih memiliki cara untuk menjaga agar tes itu bisa tersedia,” katanya di Washington.
Ia memastikan jika di akhir minggu depan, pihaknya bisa mendistribusikan peralatan yang cukup untuk kebuthan 1,2 juta penduduk Amerika yang tersebar di seluruh penjuru negara.
Presiden Donald Trump mengatakan jika negaranya memiliki jumlah kasus relatif kecil, karena telah melarang warga asing yang baru saja berkunjung ke China dan Iran, masuk ke Amerika.
Presiden berharap untuk segera menandatangani bantuan sebesar USD 8,3 miliar yang telah disetujui oleh 96-1 anggota Senat pada Kamis. Bantuan itu juga ditujukan untuk membantu negara dan pemerintah negara bagian, melawan virus corona, dialihbahasakan dari BBC.
Namun ahli kesehatan khawatir virus akan tersebar tanpa bisa terdeteksi di komunitas AS karena langkanya test kit.