Ambulans Jenazah Antre, DPRD Minta Pemkot Tambah Armada
Lonjakan penularan Covid-19 terus terjadi di Kota Pahlawan. Pelayanan antar jenazah serta pasien yang dirujuk ke rumah sakit sudah overload. Kondisi itu membuat penanganan Covid-19 di Surabaya cukup membuat kewalahan petugas. Terhitung pada hari Senin 12 Juli 2021, akumulasi infeksi Covid-19 di Kota Surabaya mencapai 26.101 orang, dengan pasien aktif dalam perawatan sebanyak 963 Orang.
Pemakaman jenazah dengan Prokes Covid menjadi permasalahan tersendiri bagi pemerintah Kota Surabaya karena cukup banyak warga yang isoman di rumah lalu meninggal. Di sisi lain, keterbatasan jumlah armada ambulans dinsos beserta tenaganya menjadi masalah tersendiri dalam hal tersebut.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, menganggap pelayanan ambulans jenazah sebagai fokus permasalahan yang harus dicarikan solusi bersama. Jangan sampai warga yang wafat karena Covid-19 harus menunggu berjam-jam untuk dijemput oleh ambulans.
"Hampir setiap hari kami mendapatkan banyak keluhan terkait penjemputan oleh Ambulans Jenazah Dinsos melalui Call Center 112, di mana waktu tunggunya bisa sampai empat jam lebih,” kata Khusnul.
Dirinya melihat bahwa keterbatasan jumlah armada dan sopir menjadi salah satu kendala, sehingga performa pelayanan kurang responsif di tengah pandemi. Oleh karena itu, Khusnul mengusulkan agar Pemerintah Kota Surabaya menambah jumlah armada dan memperbaiki ambulans jenazah yang rusak.
"Kami meminta Pemkot Surabaya bisa menambah jumlah armada dan memperbaiki ambulans yang rusak untuk dioptimalkan melayani warga, sehingga waktu tunggu tidak lama,” katanya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Surabaya juga sudah menerima pinjaman lima unit ambulans dari organisasi pengusaha muda, Junior Chamber Internation (JCI) Chapter East Java dan merencanakan 126 orang Relawan Surabaya Memanggil untuk menjadi sopir ambulans untuk penanganan jenazah pasien Covid-19.
“Kita harus terus cari jalan keluar dengan permasalahan yang ada di lapangan. Semua harus dioptimalkan,” katanya.
Advertisement