Ambroncius Nababan Sandingkan Foto Natalius Pigai dengan Gorila
Mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai menjadi korban rasisme. Fotonya disandingkan dengan gorila disertai komentar soal vaksin.
Foto tersebut hasil unggahan akun Facebook Ambroncius Nababan. "Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies," tulis akun Ambroncius Nababan dalam foto yang diunggah akun Twitter @NataliusPigai2, Minggu 24 Januari 2021.
Menurut Ambroncius Nababan, unggahannya itu di latar belakangi pernyataan Natalius Pigai yang menolak vaksin Covid-19 Sinovac dan lebih memilih membeli vaksin dari luar negeri.
Sebagai relawan Jokowi, ia merasa marah dengan pernyataan Natalius Pigai tersebut.
"Memang hak asasi manusia untuk menolak Sinovac, silahkan. Tapi jangan memprovokasi seakan akan Sinovac itu tidak baik, tidak bagus, tidak aman," kata Ambroncius Nababan.
Ia mengklaim foto Natalius Pigai yang disandingkan dengan gorila itu sudah banyak beredar dan bukan buatannya. Ia mengaku hanya membuat kata-kata untuk unggahan itu.
"Unggahan itu ditujukan untuk pribadi Natalius dan bukan untuk masyarakat Papua," sambungnya.
"Apalagi saya sudah puluhan tahun, saya di Papua sering, juga bertarung termasuk pernah caleg dari sana, kan enggak mungkin mengkhianati atau menghina rakyat Papua kan. Itu jauh sekali lah. Apalagi melakukan rasis, itu sangat tidak masuk akal," ujar Ambroncius Nababan.
Natalius Pigai tidak mau menanggapi foto dirinya yang disandingkan dengan gorila. "Kita harus hapuskan rasisme. Negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang berseberangan dengan kekuasaan," katanya, Senin 25 Januari 2021.
Natalius Pigai mengaku, tidak masalah jika pribadinya yang menjadi korban rasisme. Namun, ia justru menyinggung kejahatan di Papua didasari oleh kebencina rasial.
"Orang Papua tidak pernah bisa hidup nyaman dengan bangsa rasialis. Saya berkewajiban secara moral mengingatkan pemerintah terkait semakin maraknya aksi rasialis kepada warga Papua," terangnya.
Sebelum ini, Natalius Pigai juga menjadi saran rasisme seorang profesor Universitas Sumateri Utara (USU) dan Permadi Arya alias Abu Janda. Keduanya menyerang Pigai yang menjurus rasisme.