Ambles, Tanah di Surabaya Tergolong Masih Muda
Tembok penahan tanah yang tidak kuat menahan debit air di dalam tanah saat musim hujan diduga kuat menjadi penyebab amblesnya jalan di daerah Gubeng Surabaya.
Ahli geoteknologi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Wahyu P. Kuswanda menyebut jika tanah di Surabaya tergolong masih muda dibandingkan daerah lain yang ada di Jawa Timur.
"Daerah Surabaya itu tanahnya termasuk muda, kalau dibandingkan Malang dan sebagainya. Karena kejadian daratan Surabaya itu dari delta Brantas," ucap Wahyu ketika mengunjungi lokasi kejadian pada Rabu 19 Desember 2018.
Lebih lanjut, Wahyu mengatakan sungai Porong dan Sungai Surabaya itu dari delta Brantas yang membentuk endapan-endapan. "Jadi Surabaya itu dari endapan, tanahnya lunak," kata Wahyu.
Bahkan Wahyu juga menyebut jika kadar air tanah di Surabaya sangat tinggi. "Jadi kalau anda rumahnya di Surabaya dan ingin menggali sumur di itu lebih mudah, karena tanahnya lunak. Kalau di Blitar buat Sumur bisa sampai 30 meter karena tanahnya keras. Jadi di situ perbedaannya," pungkas Wahyu.
Diketahui, Jalan Raya Gubeng tepatnya di depan Toko Elisabeth dan BNI tiba-tiba ambles dan memunculkan rongga dengan panjang lebih dari 20 meter dengan kedalaman 10 meter, pada Selasa 18 Desember 2018 malam. (amm)