Ambisi Ducati Terganjal Target Gresini?
Ducati sangat dominan. Sejak MotoGP Belanda di Sirkut Assen, 26 Juni hingga MotoGP Aragon, 18 September, Ducati Desmosedici GP lalu menjadi jawaranya. Francesco “Pecco” Bagnaia menjadi pembalap tim pabrikan Ducati yang meraih kemenangan empat kali berurutan.
Sedangkan di MotoGP Aragon di Sirkuit Motorland Aragon, Enia Bastianini (Gresini Racing) yang jadi juara. Dia melibas secara dramatis pembalap tim pabrikan, Bagnaia di lap terakhir MotoGP Aragon.
Dalam lima balapan terakhir, Bagnaia meperketat jarak dari 81 poin dari pemimpin klasemen yang juga juara dunia bertahan Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP), menjadi tinggal 10.
Setelah MotoGP Aragon, Bastianini masih tertahan di peringkat keempat klasemen dengan gap 48 poin dari Quartararo. La Bestia (The Beast) tertinggal 38 poin dari Bagnaia di P2 dan 31 poin dari Aleix Espargaro (Aprilia Racing) di P3.
Dengan lima balapan tersisa dan maksimal 125 poin yang bisa direbut, kans Bastianini untuk bersaing merebut gelar juara dunia MotoGP memang belum tertutup.
Sejak Bagnaia mulai menggila di Assen, Belanda, para bos Ducati secara tidak langsung meminta tujuh pembalap lainnya agar “tidak mengganggu” Bagnaia untuk alasan yang tidak krusial.
Namun dalam kesempatan terpisah, Bagnaia beberapa kali menegaskan tidak mau dibantu pembalap Ducati lainnya, paling tidak untuk saat ini.
Meskipun menjadi salah satu pemakai Ducati, Gresini Racing juga memiliki kepentingan dan target tim yang harus dipenuhi.
Hal itu diungkapkan Prinsipal Tim Gresini Racing Nadia Padovani seperti dikutip La Gazzetta dello Sport. Janda mendiang Fausto Gresini, pendiri dan pemilik tim Gresini Racing, Nadia terlihat “enggan” menuruti team play Ducati, sampai secara matematis Bastianini tidak mungkin lagi bersaing merebut gelar MotoGP.
“Untuk saat ini, peringkat ketiga kejuaraan adalah target kami. Namun, saat balapan ternyata kami mampu merebut hasil tak terduga,” ungkap Nadia.
“Jika menjelang dua balapan terakhir kami tak lagi berkesempatan untuk merebut posisi lebih baik daripada ketiga atau kedua di klasemen umum, barulah kami mau membantu. Itu target kami saat ini. Tetapi, saya tidak tahu apakah ini bakal diterima Ducati atau tidak,” tuturnya.
Nadia tahu dalam beberapa pekan terakhir, General Manager Ducati Corse Luigi “Gigi” Dall'Igna dan sejumlah bos Ducati mengatakan tidak mau bermain tim.
Namun di sini lain, Nadioa juga memahami Ducati tidak mampu memenangi gelar juara pembalap sudah lama sekali (2007 lewat Casey Stoner).
Sebagai pengusaha, Nadia juga mencoba menempatkan diri di posisi mereka. “Tetapi pada akhirnya, sayalah yang bertanggung jawab terhadap Tim Gresini dan kami di sini untuk tampil bagus. Saya ulangi lagi, lihat saja posisi kami di satu atau dua race menjelang MotoGP berakhir,” tutup Nadia.