Ambil Bagian Memajukan Bangsa, Ini Fakta Peran ‘Aisyiyah
Menjadi organisasi perempuan tertua yang masih eksis di dunia, ‘Aisyiyah setelah mapan mengurus klinik dan rumah sakit, kini mulai menguatkan peranannya lewat bidang pendidikan.
Memasuki usia abad kedua, ‘Aisyiyah bahkan menjadi satu-satunya organisasi perempuan tertua yang mengelola pendidikan tinggi. Sampai saat ini, ‘Aisyiyah terhitung memiliki tiga universitas, yaitu Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Surakarta, UNISA Yogyakarta dan UNISA Bandung.
Memperhatikan hal itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dalam pelantikan Tia Setiawati sebagai Rektor UNISA Bandung periode 2021-2025, Selasa 26 Oktober 2021, berpesan agar identitas pencerahan dan progresif UNISA terus diperkuat.
“Kemajuan bagi Amal Usaha adalah keniscayaan karena Persyarikatan termasuk ‘Aisyiyah tidak bermaksud mendirikan institusi tanpa usaha dan ikhtiar untuk maju. Kalau sekadar untuk hadir dan tidak berubah untuk kepentingan kemajuan, saya pikir itu bukan kultur Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Kultur Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah adalah untuk memajukan dan memberikan kemanfaatan yang seluas-luasnya,” tutur Noordjannah.
Kepada Rektor baru UNISA Bandung Tia Setiawati, Noordjannah berharap UNISA mampu mewujudkan kepemimpinan transformatif yang bisa memobilisasi potensi seluruh komponen civitas akademika dalam arah kemajuan.
“Dengan jiwa kita, dengan landasan Al Islam, maka yang dikedepankan adalah jiwa semangat, jiwa berkorban dengan seluruh pikiran, kekuatan yang dimiliki dan di situlah letak nikmatnya kita di Persyarikatan dan ‘Aisyiyah ini,” imbuhnya.
“Kepemimpinan transformatif harus juga bisa mendorong kerjasama sinergi baik dalam ranah internal di Jawa Barat tapi juga lebih luas lagi kolaborasi dengan banyak pihak dan peluang itu sangat luas. Baik dengan Kemendikbudristek atau berbagai organisasi, sektor privat dan lembaga-lembaga lain. Modalnya adalah kemauan yang kuat, punya ide-ide inovatif, agenda yang jelas dan harus dibangun trust banyak pihak pada institusi ini,” tutur Noordjannah.
Advertisement