Amazon tetap Kembangkan Alexa di tengah PHK 18 Ribu Karyawan
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran perusahaan e-commerce Amazon mencakup lebih dari 18.000 pekerja. Dilansir Bloomberg, Chief Executive Officer (CEO) Andy Jassy dalam catatan staf publik menyebut, keputusan PHK yang akan dikomunikasikan Amazon mulai 18 Januari. Sebagian besar akan berdampak pada organisasi e-commerce dan sumber daya manusia perusahaan.
Pemotongan tersebut mencapai 6 persen dari sekitar 300.000 orang tenaga kerja korporat Amazon. Sebelumnya, Amazon sudah melakukan PHK ada 10.000 orang karyawan pada tahun 2022.
"Amazon telah melewati ekonomi yang tidak pasti dan sulit di masa lalu, dan kami akan terus melakukannya. Perubahan ini akan membantu kami mengejar peluang jangka panjang kami dengan struktur biaya yang lebih kuat," jelasnya.
Namun Amazon memastikan mereka tetap berkomitmen mengembangkan teknologi asisten virtual mereka. Amazon Hardware Chief, Dave Limp, menyebutkan mereka tidak mau menyerah begitu saja mengembangkan Alexa, meskipun tim di balik teknologi tersebut adalah target utama PHK terbesar dalam sejarah perusahaan.
PHK di Sejumlah Perusahaan Teknologi
Amazon bergabung dengan perusahaan teknologi lainnya dalam pemangkasan besar-besaran. Sebelumnya, Salesforce Inc. mengumumkan rencana melakukan PHK sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya dan mengurangi kepemilikan real estat, Rabu 4 Januari 2023.
Sebelumnya, Twitter juga pecat 40 orang karyawan menyusul sebelumnya sudah dilakukan PHK besar-besaran sejak Elon Musk jadi bos. Setelah mem-PHK 3.700 karyawan pada November 2022, Twitter juga memecat 4.400 karyawan kontrak atau karyawan yang dipekerjakan melalui pihak ketiga.
Advertisement