Amazon Hapus Produk yang Manfaatkan Isu Virus Corona
Amazon telah melarang lebih dari 1 juta barang untuk dijual ditengah wabah virus corona atau COVID-19. Dilansir dari laman Reuters, Minggu 1 Maret 2020, raksasa e-commerce itu juga menghapus puluhan ribu produk dari penjual-penjual yang melambungkan harga.
Produk-produk yang dijual dengan harga sangat tinggi umumnya berupa produk kesehatan seperti masker. "Tidak ada tempat untuk harga yang mencekik di Amazon," kata juru bicara Amazon.
Pada platform e-commerce tersebut ditemukan pedagang yang menjual 10 pak masker N95 seharga 128 dolar Amerika Serikat (AS), atau setara Rp1,8 juta. Padahal jika dibandingkan pada situs pembanding harga camelcamelcamel.com, harga tersebut melambung jauh dari harga asli yang hanya 42,41 dolar AS atau Rp607 ribu.
Amazon mengaku telah memantau lonjakan harga dan klaim palsu melalui tinjauan campuran, yakni otomatis dan manual.
Merebaknya virus corona sendiri disebut telah mencapai titik yang mengkhawatirkan, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) mengingatkan agar semua negara mulai mengambil tindakan pencegahan agresif.
WHO mencatat, jumlah total orang yang terinfeksi corona di seluruh dunia pun kini telah meningkat di atas 80.000 orang dengan lebih 2.800 kematian. Sebagian besar berada di China. Virus ini kini tak hanya menyebar di Asia, tapi juga merambah Eropa, Amerika, hingga Afrika. Kasus terbaru ditemukan di Azerbaijan, Meksiko, dan Selandia Baru.
Selain krisis kesehatan, wabah ini juga membuat banyak investor menarik investasinya di banyak negara akibat kondisi yang tak kondusif. Kondisi itu disebut menjadi krisis keuangan yang terparah sejak 2008 lalu.
Negara di dunia mulai melakukan sejumlah langkah waspada corona. Swiss, Jepang, Malaysia, dan Italia membatalkan sejumlah peristiwa kelas internasional di negaranya. Sedangkan Arab Saudi menangguhkan kunjungan ibadah umrah ke Makkah dan Madinah, sejak Kamis, 27 Februari 2020.
Kini wabah virus corona menjangkit di lebih dari 58 negara. Secara khusus, WHO berpesan pada negara di Afrika untuk meningkatkan upaya mereka menghentikan penyebaran virus corona. Di benua Afrika, sejumlah negara melaporkan kasus virus corona, selain Aljazair, ada pula Mesir dan Nigeria.
Advertisement