Amazon Beli Studio MGM Rp120,89 Triliun
Amazon akan membeli studio film MGM senilai Rp120,89 triliun. Aksi korporasi ini akan memberikan keuntungan pada Amazon dari sisi akses gudang film milik MGM. Salah satunya film ikonik, James Bond.
MGM merupakan salah satu studio film paling ikonik di Hollywood. Nantinya, koleksi film MGM akan menjadi tambahan konten untuk platform video streaming Amazon, Prime Video.
Pada 2018, Amazon dikabarkan bakal membeli Teater Landmark, sebuah jaringan bioskop. Pada 2020, Amazon dikabarkan mau membeli AMC Theatres.
Namun, membeli studio film dinilai bakal membawa keuntungan lebih banyak daripada jaringan teater. Sebab, film dan proyek MGM dapat langsung masuk ke dalam Prime Video milik Amazon.
Kepala Prime Video Mike Hopkins mengungkap MGM memiliki katalog dengan lebih dari 4.000 film dan 17.000 acara TV.
"Nilai finansial sebenarnya di balik kesepakatan ini adalah harta karun dalam katalog yang kami rencanakan untuk ditata ulang dan dikembangkan bersama dengan tim berbakat MGM. Ini sangat menarik dan memberikan begitu banyak peluang untuk mendongeng berkualitas tinggi," paparnya.
Membesarkan Prime Video Pesaing pesaing Netflix
Prime Video, layanan milik Amazon memiliki beberapa serial dan film original seperti The Marvelous Mrs. Maisel dan Jack Ryan. Saat ini, Prime Video memiliki lebih dari 200 juta pelanggan berbayar. Dalam laporan pendapatan terbaru, Amazon mencatat jam streaming di Prime Video naik lebih dari 70 persen secara tahun ke tahun.
Amazon sedang berjuang untuk menjadikan pesaing pesaing Netflix itu lebih besar dari posisi saat ini. Salah satunya dengan membuat serial yang paling ditunggu yakni The Lord of the Rings. Serial ini dilaporkan bakal menelan biaya 465 juta dolar Amerika untuk satu musim.
"Teknis akuisisi di sini sangat sederhana/ MGM memiliki katalog yang luas dan mendalam tentang kekayaan intelektual yang sangat dicintai. Dan dengan orang-orang berbakat di MGM dan orang-orang berbakat di Amazon Studios, kami dapat menata ulang dan mengembangkan semuanya untuk abad ke-21," jelas CEO Amazon, Jeff Bezos.
Advertisement