Amankan PDIP, Jagad Hariseno Siap Lawan Oligarki Risma
Putra dari tokoh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sutjipto, Jagad Hariseno angkat suara terkait adiknya Whisnu Sakti Buana yang didapuk sebagai Panglima Perang Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji di Pemilihan Walikota (Pilwali) Surabaya.
Menurutnya, pengangkatan Whisnu sebagai jenderal perang Eri Cahyadi-Armudji seakan ada hal yang sengaja dibuat oleh pengurus PDIP sebagai tekanan politik pasca jatuhnya rekomendasi ditangan Eri Cahyadi.
Seno menyebut Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya tidak memiliki keberanian untuk mengambil tanggung jawab tersebut. Padahal, keduanya merupakan tokoh yang memiliki jabatan tinggi.
Dalam acara deklarasi di Taman Harmoni, Risma dengan 'gagahnya' hadir sebagai panglima pemenangan Eri-Armuji. Namun, saat rapat konsolidasi PAC se-Surabaya, Risma justru tidak hadir.
"Risma melarikan diri dari tanggung jawabnya sebagai panglima perang," ujar Seno.
Berdasarkan informasi di lapangan, Koordinator Relawan adalah Fuad Benardi, Putra Sulung Risma. Kata Seno, Relawan ini sudah di desain untuk inline atau sama dengan struktur partai PDI Perjuangan Surabaya.
Alumnus Teknik Elektro ITS Surabaya ini menduga, ketika paslon penerus Risma menang akan dilakukan peralihan. Seno juga menerima laporan dari tim di lapangan, para relawan dijanjikan untuk masuk struktur partai.
Jika skenario tersebut berhasil. Maka, penerus Risma akan menjadi walikota dan wakil walikota. Sedangkan Ketua DPC akan dijabat oleh Fuad. “Anak satunya akan menjabat sebagai ketua secara de facto," kata Seno.
Menurut Seno ini harus dibuka dan secara tegas harus dilawan. Sebab, saat ini pernyataan Whisnu dalam posisi tekanan berat. "Dia dipaksa untuk memenangkan," kata dia.
Karena itu, Seno menyerukan kepada seluruh kader struktur untuk mengamankan posisi di internal partai.
"Amankan wilayah Anda. Karena kekalahan Risma, kekalahan Eri-Armuji adalah kemenangan Megawati Soekarnoputri, kemenangan sejarah PDI Perjuangan Surabaya! Merdeka!!!," kata Mas Seno.
Advertisement