Amankan Libur Lebaran, Ini 4 Pesan Wali Kota untuk Warga Surabaya
Menyongsong libur panjang Lebaran, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyiagakan pasukan gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Linmas, Satpol PP, Dishub dan PDAM untuk menjaga keamanan kota 24 jam penuh, selama ditinggal warganya mudik lebaran.
Risma mempunyai 4 pesan penting bagi masyarakat Kota Surabaya. Yang pertama, yakni antisipasi bahaya kebakaran. Ia minta pada seluruh masyarakat untuk kembali mengontrol, stop kontak listrik sebelum meninggalkan rumah.
"Warga saya berharap, sebelum rumah ditinggalkan, cabuti semua stop kontak dan sebagainya, tidak ada yang nyala, kalaupun toh nyala dititipkan tetangga ataupun siapa yang di luar, sehingga tidak ada konsleting listrik dan sebagainya," ujar Risma, usai memimpin apel pengamanan, di Taman Suraya, Balai Kota Surabaya, Senin, 11 Mei 2018, petang.
Yang kedua, kata Risma, adalah bahaya pencurian. Ia mengimbau kepada warga yang mudik dan meninggalkan rumahnya dalam keadaan yang kosong agar menyerahkan nomor kontak handphone-nya kepada RT dan RW setempat, sehigga, bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, nomor itu bisa segera dihubungi.
"Yang ketiga, keamanan di jalan, bagi warga yang mudik istrilrahatlah kalau memang lelah, untuk apa buru-buru, karena liburnya panjang sekali," kata Wali Kota Wanita pertama di Surabaya ini.
Dan yang keempat, bagi warga kebetulan tidak merayakan Hari Raya Idul Fitri, Risma berpesan agar mereka tidak perlu khawatir, sebab, meski dalam masa liburan, ia bersama pihak pengamanan akan memberikan kekuatan full untuk menjaga Kota Surabaya.
"Dan untuk yang tidak mudik, di Surabaya saja, gausah bete, gausah baper," candanya.
Risma memang memutuskan untuk tidak memanfaatkan masa libur Lebaran dengan berjalan-jalan atau menghabiskan waktu bersama keluarga. Ia lebih memilih untuk menjaga kotanya.
Selain empat hal diatas, Risma juga melakukan pemantauan data kependudukan, melalui aplikasi 'Sipandu'. Ia lalu memberikan juga username dan password Sipandu, kepada Kapolrestabes Surabaya dan Danrem 084/Bhaskara Jaya. Hal itu digunakan untuk mengatahui bila ada laporan jika ada warga mencurigakan bisa terlacak karena terhubung dengan data tunggal Dispenduk Capil.
"Beliau ini kita beri username dan password, agar saat ada pergerakan kependudukan yang dilaporkan bisa terpantau, semuanya dipantau bukan hanya teroris, tapi juga tenaga kerja asing, dan keamanan," kata dia. (frd)