Amanat Ciganjur: Kekuasaan Dibatasi, Awas Jebakan Otoritarianisme
Haul ke-14 KH Abdurrahman Wahid atau #Haul14GusDur berlangsung Sabtu (16 Desember 2023) malam di Ciganjur menyampaikan pesan demokrasi yang tertuang dalam lima butir 'Amanat Ciganjur' yang dibacakan lima tokoh dan pimpinan lintas agama.
Pesan ini ditujukan kepada penyelenggara, pengawas, peserta dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024.
Lima tokoh secara bergantian membacakan Amanat, dimulai Dr. (H.C.) Ny. H. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, dilanjutkan Dr. (H.C.) K.H. Lukman Hakim Saifuddin, Dr. Karlina Rohima Supelli, Antonius Benny Susetyo dan Pdt. Gomar Gultom, M.Th.
Secara simbolis, Amanat Ciganjur diserahkan oleh Ibu Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid kepada Lolly Suhenty, S.Sos.I., M.H., divisi pencegahan, partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat Bawaslu RI.
"Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita," ungkap Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Berikut Naskah lengkap 'Amanat Ciganjur' yang dibacakan di ribuan jamaah haul yang memenuhi halaman kediaman Gus Dur, almarhum, di area Masjid Almunawarah, Warungsilah, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
AMANAT CIGANJUR
Bismillahirrahmanirrahim
Bahwa kekuasaan politik pada hakikatnya adalah sarana manifestasi kemaslahatan, dalam wujud kesejahteraan dan tegaknya harkat-martabat umat manusia. Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, kekuasaan perlu diawasi dan dibatasi agar tidak terjebak dalam otoritarianisme yang justru dapat menghancurkan tujuan baik dari kekuasaan itu sendiri. Demokrasi adalah ikhtiar untuk menjaga agar kekuasaan dapat terkendali dan terkelola dengan baik.
Pemilu menjadi penting sebagai wujud pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam demokrasi. Agar Pemilu dapat benar-benar menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan tersebut, maka dengan senantiasa memohon petunjuk dan perlindungan Tuhan yang Maha Kuasa, kami menyampaikan pesan dan amanat kepada penyelenggara, pengawas, peserta dan semua warga bangsa yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2024, sebagai berikut:
1. Pemilu 2024 harus menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sebagai perwujudan dari nilai Ketuhanan, dijalankan dengan penghormatan penuh terhadap Hak Asasi Manusia, dan menjadi sarana yang adil untuk memperjuangkan harkat dan martabat manusia Indonesia tanpa kecuali.
2. Pemilu 2024 harus diarahkan bagi terbentuknya pemerintahan dan pengelolaan negara yang mengutamakan kesejahteraan rakyat, kemakmuran dan kemaslahatan bersama, tidak mementingkan kelompok tertentu, tidak meninggalkan dan meminggirkan satu pun elemen bangsa.
3. Pemilu 2024 harus dijalankan secara berkeadaban dengan komitmen penyelenggaraan yang damai, jujur, adil, dan bermartabat. Peserta, penyelenggara, dan pengawas Pemilu, juga semua pihak dan segenap rakyat agar benar-benar mencegah tindak kekerasan dan praktik kecurangan. Aparatur dan alat negara, termasuk aparat keamanan, aparat pertahanan, dan aparat penegak hukum harus terjaga netralitasnya.
4. Pemilu 2024 harus digunakan sebagai pengikat dalam mengatur berbagai perbedaan kepentingan dan keberagaman, menjaga nilai luhur, hak dan kemerdekaan seluruh warga bangsa yang telah dijamin dan diamanatkan oleh konstitusi sebagai warisan para pendiri bangsa. Pemilu 2024 harus menaati konstitusi sebagai pijakan utama.
5. Pemilu 2024 harus dijadikan sebagai konsensus untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa berdaulat dan disegani, memiliki kemandirian dengan segala anugerah sumber daya manusia dan alam yang melimpah, serta memiliki jati diri dan kepribadian yang kuat di tengah peradaban global.
Amanat ini dibuat dengan penuh kesadaran dan pengharapan agar Pemilu 2024 dapat menjadi sarana kemaslahatan bangsa dan bukan sekadar lomba berebut kekuasaan semata yang pada akhirnya hanya akan membawa kehancuran bagi bangsa kita.
Ciganjur, 16 Desember 2023
Hormat Kami,
Dr. (H.C.) Ny. H. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid
Dr. (H.C.) K.H. Lukman Hakim Saifuddin
Dr. Karlina Rohima Supelli
Romo Benny Susetyo
Pdt. Gomar Gultom, M.Th.
Advertisement