Amalan Ringan Perlancar Rezeki, Ijazah dari Gus Baha'
KH Bahauddin (Gus Baha’) adalah putra Kiai Nur Salim, pengasuh pesantren Alquran di Kragan, Narukan, Rembang. Ayahnya, murid dari Kiai Arwani Kudus dan Kiai Abdullah Salam, Kajen, Pati. Nasabnya bersambung kepada para ulama besar.
Beliau mempuyai ciri khas mengajarkan berislam dengan optismis dan bergembira. Pada saat mengajar khususnya kitab Tafsir Jalalain, Gus Baha' menerangkan dari berbagai sisi, baik tata bahasa, ushul fiqih, hukum fiqih, sisi tasawuf “hakikat” dan tak lupa hikmah dari ayat tersebut.
Salah satu ayat yang diterangkan hikmahnya adalah surat An-Nur ayat 61. Ayat ini menerangkan tentang adab masuk rumah sendiri maupun orang lain. menurut riwayat, Asbabun Nuzul , dari ayat ini berkenaan dengan seseorang yang merasa berdosa jika ia makan sendirian. Jika ia tidak menemukan seseorang yang mau makan bersamanya, maka ia tidak mau memakan makanannya.
Gus Baha’ mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir. Yaitu pada saat kita masuk rumah khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya, maka kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca “Assalaamu ‘Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin”.
Artinya, “Keselamatan semoga dilimpahkan kepada diri kami dan hamba-hamba Allah yang saleh”. Dan para Malaikat yang akan menjawab salam yang kita ucapkan.
Kenapa orang yang mengucapkan salam tersebut rezekinya lancar? Gus Baha’ menerangkan, orang yang mengamalkan, mendapatkan jaminan dari Allah, swt ” tahiyyatan min indhillahi mubarakatan thayyiba “. Mendapatkan keberkahan dari sisi Allah swt. Dan tidak mungkin orang yang mendapatkan keberkahan hidupnya miskin.
Demikian, wallahu a'lam. (adi)
Gus Baha’ mengijazahkan amalan, agar rezeki kita lancar dan tidak menjadi fakir. Yaitu pada saat kita masuk rumah khususnya rumah kita sendiri, yang dimungkinkan tidak ada orang yang menjawabnya, maka kita membaca salam untuk diri kita sendiri dengan membaca “Assalaamu ‘Alainaa Wa Alaa `Ibaadillaahish Shaalihiin”.