Amalan-Amalan Penting Hari Asyura, Tuntutan Ulama Pesantren
Bulan Muharram menjadi salah satu bulan yang sangat dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, sebab memiliki banyak pahala yang akan diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk para hamba-Nya pada bulan tersebut. Bulan Muharram menjadi bulan pertama di tahun Hijriah dan sering disebut dengan lebaran bagi yatim piatu dan juga fakir miskin.
Dalam bulan Muharram ini, ada sangat banyak amalan yang bisa dilakukan dan akan memberikan pahala besar. Seperti yang sudah dijanjikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala untuk hamba yang melaksanakan amalan tersebut.
“Tatkala Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam datang ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi melakukan puasa di hari ‘Asyura. Beliau shalallaahu ‘alaihi wassalam bertanya, “Hari apa ini?”. Orang-orang Yahudi menjawab, “Ini adalah hari baik, pada hari ini Allah selamatkan Bani Israil dari musuhnya, maka Musa alaihis salam berpuasa pada hari ini. Nabi shalallaahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi). Maka beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umatnya untuk melakukannya”. (HR. Al Bukhari).
Pemerintah dan Muhammadiyah tanpa Rukyatul hilal menyatakan Puasa Tasu'a dan Asyura jatuh pada Hari Senin-Selasa tanggal 15-16 Juli 2024 sementara NU menyatakan jatuh pada hari Selasa-Rabu tanggal 16-17 Juli 2024 berdasarkan Rukyatul Hilal sesuai hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.
Untuk memantapkan hati, ulama menganjurkan seseorang untuk melafalkan niat puasa sunnah Muharram. Berikut ini contoh lafal niat puasa Tasu‘a 9 Muharram.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû‘â lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”
Sedangkan contoh lafal niat puasa sunah Asyura 10 Muharram sebagai berikut.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala.”
Berikut ini beberapa amalan pada tanggal 9 dan 10 Muharram :
1. Puasa
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa berpuasa dihari Asyura (10 Muharram), maka pahalanya 10.000 kali haji dan umroh dan seperti 10.000 mati Sahid”. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : “Barang siapa memberi makan kepada orang yang berpuasa dihari Asyura (10 Muharram), maka pahalanya seperti memberi makan sejumlah umatnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam.”
Dalam hadits ini sudah sangat jelas dikatakan jika bulan Muharram menjadi bulan yang sangat mulia dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sudah sangat murah hati dalam memberikan banyak pahala seperti yang dijanjikan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda, “Berpuasalah pada hari Asyura, dan bedakanlah dengan orang Yahudi yaitu dengan berpuasa sehari sebelum dan sehari sesudah hari Asyura (10 Muharram).”
2. Pembeda umat muslim dengan umat lain
Dalam hadits kedua dijelaskan untuk membuat perbedaan antara umat muslim dengan orang Yahudi sehingga dianjurkan untuk berpuasa satu hari sebelum dan sesudah tanggal 10 Muharram. Akan tetapi, jika hanya ingin berpuasa di tanggal 10 Muharram juga diperbolehkan sebab sudah bisa menutupi dosa yang diperbuat selama satu tahun yang sudah berlalu.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Aku mencari pahala puasa Asyura kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena dapat menutupi dosa setahun yang terlewati”.
“Dahulu Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wassalam memerintahkan untuk puasa di hari ‘Asyura. Dan ketika puasa Ramadhan diwajibkan, barangsiapa yang ingin (berpuasa di hari ‘Asyura) ia boleh berpuasa dan barangsiapa yang ingin (tidak berpuasa) ia boleh berbuka”. (HR. Al Bukhari No 1897).
Abu Qatadah radhiallahu anhu, Dan puasa di hari ‘Asyura, sungguh saya mengharap kepada Allah bisa menggugurkan dosa setahun yang lalu”. [Sunan Abu Dawud].
3. Sholat 4 Rakaat
Sholat 4 rakaat dilakukan pada malam tanggal 10 Muharram yakni tanggal 9 malam dengan ketentuan setiap rakaat membacakan surat Al-Fatihah sebanyak satu kali dan juga surat Al-Ikhlas sebanyak 51 kali.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa shalat 4 rekaat dihari Asyura (10 Muharram) setiap rekaat membaca Al-Fatihah 1 x dan Al-Ikhlas 51 x, Maka Allah akan memberikan ampun dosa-dosanya selama 50 tahun.”
4. Memberikan Harta Untuk Keluarga dan Istri
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Dan berikan kelonggaran harta kepada Keluargamu di hari Asyura, sebab orang yang memberikan kelonggaran harta kepada Istri dan Keluarganya di hari Asyura, maka Allah akan melonggarkan rizkinya orang tersebut setiap tahun.”
Dalam hadits tersebut sangat dianjurkan untuk memberikan atau menyisihkan sedikit harta yang dimiliki untuk keluarga dan juga istri supaya akan dilapangkan harta setiap tahunnya bagi orang yang memberikan harta tersebut. Memberikan harta bisa dilakukan dengan cara berbelanja makanan dan juga minuman melebihi dari hari biasanya dan juga menggembirakan hati keluarga seperti melakukan belanja lebih.
5. Sedekah
Bershodaqoh pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura juga sangat dianjurkan seperti sabda dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, “Barang siapa bershodaqoh dihari Asyura, maka dirinya tersebut seakan-akan belum pernah menolak terhadap orang yang meminta-minta”.
“Barang siapa bersedekah dengan seteguk air kepada orang lain di hari asyura’ maka ia akan merasakan tegukan air di hari yang sangat menghauskan kelak (ketika hari qiyamat) dan ia tidak akan pernah merasakan haus selamanya setelah minum air tersebut kelak dan seolah-olah ia tidak pernah berbuat durhaka kepada Allah sekejap mata pun. Dan barang siapa bersedekah dengan sekali sedekahan, maka ia seolah selalu bersedekah kepada setiap pengemis yang meminta-minta padanya”
6. Puasa Tasu'a dan Asyuro
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata jika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Shaum yang paling utama setelah shaum Ramadhan adalah shaum dibulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim 1162).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam juga bersabda, “Shaumlah kalian pada hari ‘Assyura dan berbedalah dengan orang Yahudi. Shaumlah kalian sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (HR Ath-Thahawy dan Al-Baihaqy serta Ibnu Khuzaimah 2095). Oleh karena itu, puasa sunnah yang dilakukan pada hari kesembilan dan kesepuluh pada bulan Muharram sering disebut dengan Tasu'a dan Asyuro.
7. Mandi
Mandi yang dimaksud disini tidak hanya sekedar mandi seperti yang sudah biasa dilakukan sehari hari, akan tetapi merupakan mandi besar atau mandi junub. Barang siapa yang mandi dan juga membersihkan dirinya pada hari Asyura atau tanggal 10 Muharram, maka ia tidak akan terkena penyakit apapun juga pada tahun tersebut.
8. Muhasabah dan Intropeksi Diri
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, masa hidupku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.”
Dengan terus berjalannya waktu dan bertambah usia, maka kita harus menyadari dan melakukan intropeksi diri mengenai apakah amal sudah semakin bertambah atau justru dosa yang semakin bertambah.
9. Memperkuat Silaturahmi
Umat muslim dilarang untuk memutuskan tali silaturahmi dan bahkan ada dalam suatu hadits yang menyebutkan jika haram hukumnya untuk mendiamkan sesama muslim lebih dari tiga hari. Apabila mungkin kita pernah melanggar aturan ini, maka tanggal 10 Muharram menjadi waktu yang sangat tepat untuk bertaubat dan lebih memperbaiki tali silaturahmi yang sudah terputus tersebut.
10. Mengunjungi Kiai atau Orang Alim
Ziarah kubur atau mengunjungi orang alim atau kyai akan membuat kita menjadi tentram, baik itu orang alim atau kyai yang masih hidup dengan sowan pada para kyai atau tokoh alim ulama atau orang alim dan kyai yang sudah wafat yakni dengan melakukan ziarah kubur.
11. Menjenguk Orang Sakit
Apabila mengunjungi atau menjenguk orang sakit dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau asyura, maka mengartikan ia juga sudah menjenguk semua orang sakit yang ada di dunia sehingga akan memberikan pahala yang sangat besar.
12. Mengusap Rambut Anak Yatim
Mengusap rambut anak yatim yang dimaksud bukanlah hanya mengusap kepala anak yatim, namun memberikan rizki lebih yang dimiliki pada anak yatim piatu. Setiap helai dari rambut anak yatim piatu yang diusap tersebut akan menggugurkan dosa bagi orang yang mengusapnya sehingga berbagi dengan anak yatim ini sangat dianjurkan.
13. Baca Surat Ikhlas dan Zikir
Dianjurkan juga untuk membacakan Surat Ikhlas sebanyak seribu kali, membacakan ayat kursi sebanyak seratus kali dan juga membacakan Hasbunallahu wa ni'mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’mannashiir sebanyak 70 kali dan lain sebagainya.
“Barang siapa menghidupkan malam asyura’ dengan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka seolah-olah ia telah beribadah seperti ibadahnya para malaikat di langit”. Imam al-Ajhury berkata jika seseorang yang mengucapkan doa Hasbunalloh wa ni’mal wakiil, ni’mal maula wa ni’man nashir (Cukup bagi kita Allah dzat pemberi nikmat, kemulyaan dan pertolongan) sebanyak 70 kali di malam hari as-syura’ maka ia akan dihindarkan dari berbagai macam keburukan di tahun yang akan dihadapinya.
13. Memuliakan Fakir Miskin
Memuliakan fakir miskin juga menjadi salah satu amalan di tanggal 10 Muharram dimana nantinya akan dilapangkan kubur bagi hamba yang memuliakan fakir miskin tersebut.
14. Menahan Marah
Menahan marah juga dianjurkan untuk dilakukan umat muslim pada tanggal 10 Muharram yang akan memberikan fadhilah bahwa Allah Subhanallahu Wa Ta'ala akan memasukkan orang tersebut ke dalam golongan yang ridha dan dirihai-Nya.
15. Memperlihatkan Jalan Kebenaran
Memperlihatkan atau menunjukkan jalan kebenaran bagi orang yang tersesat pada tanggal 10 Muharram akan memberikan pahala dimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menyinarkan cahaya iman di dalam hati bagi hamba yang melakukan amalan tersebut.
16. Memelihara Kehormatan Diri
Memelihara kehormatan diri di hari Asyura atau tanggal 10 Muharram akan memberikan fadhilah yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan karunia hidup yang senantiasa diterangi cahaya keimanan.
17. Memotong kuku dan memakai Celak
Dianjurkan memotong kuku dan memakai celak di tanggal 10 Muharram. Celak merupakan alat yang sering dipakai untuk membuat alis mata supaya bisa terlihat lebih hitam. Namun, untuk sebagian ulama hanafy, memakai celak hukumnya adalah haram dan pengarang kitab Jam’ut ta’alig menghukumi makruh karena hari Asyura bertepatan dengan peristiwa Sahara Nainawa dimana Sayyidina husein dan ahlu bait Rasulullah dibantai dan darah sayyidina husein dipakai untuk celak oleh Yazid beserta putranya.
Demikian tausiah yang bisa kami berikan kali ini mengenai apa saja amalan amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan pada tanggal 10 Muharram atau hari Asyura, semoga bisa menambah wawasan anda seputar amalan shaleh dalam Islam.
Semoga bermanfaat.
Advertisement