Amal Saleh itu Lampu Penerang, Ini Penjelasan Ulama
"Seringkali kita mendengar, para penceramah agama menyebut-nyebut soal kecintaan dunia. Ustadz, bagaimana kita harus menyeimbangkan antara cinta dunia dan cinta beribadah?”
Demikian pertanyaan Arisandi Fattah, warga Kertajaya Surabaya pada ngopibareng.id.
Untuk menanggapi masalah tersebut, berikut pesan kebaikan disampaikan KH Abdullah Fawaid, Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin, Kombangan, Bangkalan, saat mengaji Kitab Nashaihul ibaad karya Syaikh Nawawi al-Bantani.
Dari Sahabat Abu Bakar al-Shiddiq Radiyallahu 'anhu; ada 5 kegelapan dan 5 lampu penerang nya, yaitu :
1. Hubbud Dun-ya "Cinta Dunia" itu sebuah kegelapan, seperti dekat dan memakan sesuatu yang Syubhat, perkara2 yang dimakruhkan bahkan perkara2 yang diharamkan.
Imam Al Ghazali berkata : "Sesungguhnya cinta dunia atau hubbud dun-ya itu adalah pokok pangkal setiap kesalahan atau kekeliruan".
Maka lampu penerangnya adalah takwa kepada Allah SWT.
2. Dosa itu adalah kegelapan. Sedangkan lampu penerangnya adalah taubat kepada Allah SWT.
3. Alam kubur itu adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah Laa iLaaha iLLaAllah Muhammad Rasulullah. Ada 7 perkara yang dapat menerangi alam kubur, yaitu : ikhlas didalam ibadah, berbakti kepada kedua orangtua, silaturrahim, tidak menyia-nyiakan umur didalam kemaksiatan, tidak mengikuti hawa nafsu, bersungguh2 didalam ketaatan kepada Allah, dan memperbanyak berdzikir "mengingat" kepada Allah.
4. Akhirat itu kegelapan, sedang lampu penerangnya adalah amal shalih.
5. Shirath al-mustaqiem, jembatan yang lurus itu adalah kegelapan, sedangkan lampu penerangnya adalah al-yaqiin, keyakinan.
Wallahu A'lam bis Shawab.
Demikian taushiyah Kak Lora, panggilan akrab Pengasuh Pesantren Roudlotut Tholibin, Kombangan, Bangkalan. (adi)