Amal Kebaikan akan Berbalas Kebahagiaan, Pesan Rasulullah SAW
Nasihat penting bagi umat Islam.
نفعنا الله وإياكم بالعلم النافع والعمل الصالح
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
𝘼𝙡𝙡𝙖𝙝𝙪𝙢𝙢𝙖 𝙞𝙣𝙣𝙞 𝙖𝙨-𝙖𝙡𝙪𝙠𝙖 ‘𝙞𝙡𝙢𝙖𝙣 𝙣𝙖𝙖𝙛𝙞’𝙖 𝙬𝙖 𝙧𝙞𝙯𝙦𝙤𝙣 𝙩𝙝𝙤𝙮𝙮𝙞𝙗𝙖𝙖 𝙬𝙖 ‘𝙖𝙢𝙖𝙡𝙖𝙣 𝙢𝙪𝙩𝙖𝙦𝙤𝙗𝙗𝙖𝙡𝙖𝙖
“Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima” [HR. Ibnu Majah no. 925, shahih]
Allah Azza wa Jalla berfirman,
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلا نَصِيرًا (١٢٣) وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا (١٢٤)
"Barang siapa yang mengerjakan amal kejahatan/kejelekan, niscaya akan dibalas sesuai dengan kejahatan itu, dan dia tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. Dan barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan dia dalam keadaan beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun."
(QS. An-Nisa': 123-124)
Imbalan dan Amalan
Setiap orang yang beramal itu akan diberikan imbalan sesuai dengan jenis amalannya. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Azza wa Jalla,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ, وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
"Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (imbalan)nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (imbalan)nya pula."
(QS. Az-Zalzalah: 7-8)
Demikian pula firman Allah Azza wa Jalla tentang orang-orang yang telah beriman dari kaumnya Fir'aun,
من عمل سيئة فلا يجزى إلا مثلها ومن عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فأولئك يدخلون الجنة يرزقون فيها بغير حساب
"Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan diberikan imbalan kecuali yang semisal dengan kejahatannya itu. Dan barangsiapa mengerjakan amal yang shaleh baik laki-laki dan perempuan sedang dia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka akan diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab."
(QS. Ghafir: 40)
Amal apapun yang kita lakukan, yang baik ataupun yang buruk, semua itu pasti akan mendapat imbalan yang sesuai dari Allah Azza wa Jalla...
Allah Maha Adil, dan tidak akan pernah berbuat zalim terhadap hamba-hamba-Nya...
Renungan Sejenak
Merenunglah sejenak menjelang akhir Ramadhan ini, berapa banyak dosa yang kita lakukan bersama tiap hembusan nafas kita? Sudahkah kita sadari bahwasanya itu adalah dosa?
Sudahkah kita di saat menyadari akan sebuah dosa lalu kita memohon ampunan kepada Allah Azza wa Jalla dengan penuh penyesalan dan dibarengi dengan tetesan air mata kerinduan akan pengampunan dari Allah Azza wa Jalla?
Jujurlah! Pernahkan kita meneteskan air mata karena menyesali dosa?
Ada sebagian orang yang tetap bersikap baik kepada siapapun, dalam keadaan apapun, bahkan kepada orang yang telah menyakitinya...
Ada sebagian orang yang bisa menahan amarahnya, dan menggantikannya dengan senyuman sejuk untuk melegakan hati...
Ada sebagian orang yang senantiasa bersabar, dan pandai bersyukur, serta ikhlas menerima ketetapan-Nya...
Ada sebagian orang yang bisa menolong sesama, membantu melakukan hal-hal kecil yang ternyata kesannya sangat besar...
Ada sebagian orang yang menjadi perantara rezeki bagi orang lain yang lebih memerlukan. Menjadi pengantar kebahagiaan. Menjadi penyebar inspirasi penuh manfaat. Menjadi penyebar semangat.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari di mana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shaleh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal shaleh, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zalimi.”
(HR. Bukhari no. 2449)
Memaafkan dan saling meminta maaf bukan hanya sebuah tradisi sebagaimana keutamaan ikhlas dalam Islam.
Namun, juga merupakan nilai yang harus ditanamkan. Islam mengajarkan sikap saling memaafkan merupakan kunci untuk menggalang ukhuwah serta menghindari api permusuhan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam,
إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه
“Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa.”
(HR Ibnu Majah, 1675, Al Baihaqi, 7/356, Ibnu Hazm dalam Al Muhalla, 4/4, dishahihkan dalam Shahih Ibni Majah)
Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa menjadi orang yang pemaaf dan berbagi kebahagiaan kepada orang lain untuk meraih ridha-Nya...
Aamiin Ya Rabb.
Wallahua'lam bishawab