Amal Ibadah Diterima Allah Ta'ala, Ini Tanda-tandanya
Setiap Muslim dan Mukmin berharap agar setiap doa dan harapannya diterima Allah Subhananu wata'ala (SWT). Berharpa agar terkabulkan doa-doa dan harapannya itu.
Syaikh Ibn Athaillah As-Sakandari, penulis Kitab Al-Hikam menuturkan pesan-pesan khusus.
من وجد ثمرة عمله عاجلا فهو دليل على وجود القبول آجلا
"Barang siapa yang dapat merasakan buah amal ibadahnya di dunia ini, itulah tanda diterimanya amal ibadahnya itu di akhirat nanti. "
Buah amal ibadah itu dapat dirasakan manis dan lezatnya, dapat diketahui dari kelezatan dan kenikmatan di saat seseorang tersebut sedang melaksanakan amal ibadahnya.
Apabila seseorang belum mampu merasakan manisnya atau nikmatnya melaksanakan ibadah kepada Allah di dunia ini, berarti ia belum bisa merasakan buah amal ibadahnya tersebut, dan berarti pula Allah belum menerima amal ibadahnya di akhirat nanti.
Maksudnya, kalau seseorang sudah bisa merasakan manisnya atau nikmatnya dalam melaksanakan ibadah di dunia ini, contohnya seperti mengerjakan sholat terasa nikmat, membayar zakat terasa nikmat, menolong orang terasa nikmat, dst. berarti Allah telah menerima amal ibadahnya tersebut, dan di akhirat nanti, ia juga akan merasakan buah dari amal ibadahnya tersebut.
Tetapi, kalau ia belum bisa merasakan manisnya atau nikmatnya dalam melaksanakan ibadah tersebut, artinya masih merasa berat dalam melaksanan ibadah, berarti Allah juga belum berkenan menerima amal ibadah yang ia kerjakan di dunia ini, dan di akhirat nanti ia juga tidak akan mendapatkan apa-apa dari Allah. (Kitab Al-Hikam, hal : 149)
Menjadi Orang yang Ikhlas
Iblis berkata : "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik ( perbuatan maksiat ) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka. " (Surat Al Hijr ayat 39 - 40 )
Jadi ikhlas adalah hal yang sudah pasti dapat menepis, mengantisipasi, menghindarkan, menyelamatkan kita dari berbagai macam tipu-daya dan penyesatan yang dilakukan oleh Iblis.
Ikhlas itu....!!! Ketika menyembunyikan Amal Sholeh, sebagaimana menutup rapat keburukan.
Ikhlas itu....!!! Ketika meniatkan seluruh Ibadah hanya untuk Allah SWT, sehingga tidak bangga akan pujian dan tidak peduli pada kecaman.
Ikhlas itu....!!! Ketika dapat menolong sesama, namun tidak mengharap balasan.
Ikhlas itu....!!! Ketika mampu berbagi rezeki, meskipun dalam keadaan terhimpit.
Ikhlas itu....!!! Ketika rela mengalah dan merendahkan Ego pribadi, agar tidak terjadi pertikaian atau permusuhan.
Ikhlas itu....!!! Ketika tersenyum melihat orang lain bahagia, walaupun kita sedang berduka. Ikhlas itu....!!! Ketika harus melepaskan sesuatu demi kebaikan bersama, sekalipun kita yang terluka.
Ikhlas itu....!!! Ketika dihujani kata-kata yang menyakitkan, tapi malah membalasnya dengan doa kebaikan. Ikhlas itu....!!! Ketika mampu mema'afkan, tanpa perlu mengingatnya lagi dengan kebencian.
Ikhlas itu....!!! Ketika membalas setetes kejahatan dengan selautan kebajikan. Ikhlas itu....!!! Ketika menerima kenyataan bahwa takdir, adalah kehendak ALLAH, walau terkadang di awal tidak seperti yang diinginkan.
Ikhlas Itu....!!! Ketika kita diberi ujian, sakit atau kesedihan, kita tetap sabar dan berbesar hati, karena itu kehendak-Nya. Ikhlas ya...., Ikhlas.... memang seperti surah Al-Ikhlas....!!!
Tidak ada kata Ikhlas pada Ayatnya, tidak terlihat, tidak tergambarkan, tidak terdengar dan tidak terdefinisi. Karena Ikhlas hanya akan terasa di Lubuk Hati seorang yang sangat memahaminya....!!!
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu sabar dan ikhlas, selalu mendapat ridho dari Allah SWT. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.