Ada Unsur Seni dalam Kerja Fisikawan Medis
Pada setiap layanan kesehatan, sebenarnya profesi Fisikawan Medis mempunyai prosedur yang sama tapi mungkin tahap dan caranya yang berbeda. Karena, menyesuaikan SOP setiap layanan kesehatan masing-masing.
Seperti di Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya misalnya, AHCC memiliki dua tenaga profesi Fisikawan Medis. Keduanya menceritakan bagaimana pekerjaan mereka dilakukan.
"Saat seorang pasien akan menjalankan radiasi, pemeriksaan yang pertama kali dilakukan ialah CT scan untuk mengetahui letak tumornya dimana," ujar Achmad Haries Firmansyah, Fisikawan Medis AHCC Surabaya.
Setelah pemeriksaan CT scan keluar, dokter akan menentukan bagian-bagian yang harus mendapatkan treatment radiasi atau dalam medis dikenal dengan contour yang dilakukan oleh dokter ahli radiologi.
"Setelah dilakukan contour, diserahkan pada fisika medis untuk dilakukan gentry yaitu, penentuan berapa sudut radiasi. Lalu target itu ditembak dari sudut mana saja itu tugas kami serta menentukan aksesoris apa yang dipakai saat radiasi," jelas lelaki 25 tahun ini.
Dalam menentukan gentry atau sudut-sudut sinar radiasi yang akan dilakukan pada pasien. Fisikawan medis memegang prinsip maksimal di area kanker dan sekecil mungkin di area tubuh lain.
Menurutnya, melakukan gentry itu adalah seni karena, setiap pasien memiliki bentuk tumor yang berbeda. Jadi menentukan sudutnya tidak akan sama antara pasien satu dengan lainnya. Dalam menentuan sudut fisikawan medis memegang unsur homogenitas, toleransi dan dosis yang tepat.
Setelah gentry selesai, hasil akan dikirimkan pada radiografer untuk disesuaikan dengan alat radioterapi. Saat pertama kali radioterapi akan dilakukan pada pasien baik dokter, fisikawan medis, radiografer dan perawat akan melakukan verifikasi bersamaan untuk memastikan semua yang direncakan sejak awal pemeriksaan hingga treatment berjalan dengan maksimal.
"Untuk itu kerjasama dari semua bidang ini sangat diperlukan dan harus terus berkomunikasi agar pasien mendapatkan treatment yang dibutuhkan untuk menunjang kesembuhannya," kata Achmad Haries.
Selain melakukan gentry, fisikawan medis di AHCC juga memiliki tugas dan fungsi lain yaitu, melakukan penjaminan mutu untuk alat radiasi yang akan dilakukan. Penjaminan mutu ini dilakukan setiap hari, bulan dan tahunan yang memiliki standart masing-masing dalam setiap skala waktunya.
"Sebelum digunakan setiap pagi selalu dilakukan pengecekan apakah alatnya layak digunakan atau tidak. Kalau angkanya bergeser atau tidak sama dengan standar, alat harus dibetulkan dan dapat digunakan kembali saat angkanya sudah sesuai stadar. Hal ini dilakukan agar pasien radiasi benar-benar mendapatkan treatment terbaiknya untuk kanker," terangnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Membuat garis batas sampai mana radiasi aman untuk orang normal, petugas kesehatan dan pasien juga merupakan bagian tugas dari fisikawan kimia. Tugas ini memastikan setiap orang yang datang ke AHCC aman dari sinar radiasi dan tidak akan terpapar kecuali, pasien yang sedang melakukan treatment radiasi.
Akurasi, presisi dan tepat dosis merupakan pedoman yang dipegang dalam setiap pekerjaan yang dilakukan fisikawan medis. Fisikawan Medis menjadi salah satu bagian penting dalam berjalannya treatment radiasi pada pasien kanker.
AHCC sebagai layanan pusat kanker terpadu selalu memenuhi semua standart pemeriksaan radiologi dan pemeriksaan kanker lainnya, guna menciptakan layanan pemeriksaan kanker yang nyaman bagi pasien yang datang.