Alun-Alun Surabaya Diyakini Aman dari Banjir dan Kebakaran
Proyek alun-alun Surabaya yang berada di Jalan Yos Sudarso ditarget akan segera kelar pada bulan Desember 2020, atau tiga bulan sebelum Walikota Surabaya Tri Rismaharini purnatugas.
Menurut keterangan dari Kepala Bidang Bangunan Gedung, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian, proyek yang memakan biaya senilai 80 Miliar itu sudah 70 persen pembangunannya. Tinggal menunggu finishing interior dan eksterior sebelum diresmikan oleh Risma.
Nanti, setelah sudah jadi dan digunakan, selain memiliki kekuatan, alun-alun seluas 14.620 meter persegi itu mempunyai keamanan yang mumpuni. Seperti proteksi untuk kebakaran, banjir, hingga proteksi dari debu dan kotoran dari level jalan Yos Sudarso.
Iman menjelaskan, untuk proteksi kebakaran di proyek yang sudah dikerjakan sejak 2017 itu, pihaknya sudah menyiapkan alarm dan alat pemadam kebakaran otomatis. Selain itu, juga akan dipasang travelator yang bisa berfungsi sebagai ramp.
Untuk proteksi banjir, pihaknya sudah menyiapkan pompa dan tangki penampungan air di bawah tanah yang dikenal sebagai 'sumpit', yang dilengkapi genset untuk proteksi apabila seandainya terjadi banjir di wilayah tersebut.
Selain itu, pihaknya sudah mengamankan dengan peninggian di lantai dan atap. Agar air tak mudah masuk ke proyek tersebut.
Penyediaan sumpit memang sangat penting dan diperlukan, untuk bangunan di bawah tanah. Seperti halnya saat Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta dibangun. Meski Jakarta sering banjir, keberadaan sumpit membuat air yang masuk ke stasiun MRT akan langsung ke sumpit. Sehingga tak sempat menggenangi lantai stasiun MRT.
"Kami sudah pikirkan untuk keamanan proyek itu sehingga kami sediakan fasilitas-fasilitas untuk proyek itu," kata Iman, Rabu 24 Juni 2020.
Termasuk juga untuk debu, kotoran, sirkulasi udara, dan pencahayaan di proyek bawah tanah pertama di Surabaya itu. Iman mengatakan bahwa alun-alun tersebut akan tetap nyaman digunakan meski tak menggunakan pendingin ruangan.
Kemudian untuk sirkulasi udara atau penghawaan, pihaknya sudah menyediakan jaringan-jaringan fresh air. Jaringan itu juga berfungsi sebagai pencahayaan di dalam. Tak hanya itu, proyek itu banyak bukaan ke arah permukaan agar tetap ada udara ke dalam.
"Jadi tanpa ac pun msh tetap nyaman dan aman berada di bawah basement. Meski banyak bukaan, aman dari debu, pasir, dan kotoran. Karena hal itu ada pintu-pintunya sendri. Nah selain itu, biar di dalam bersih, instalasi sirkulasi udara dari dalam ke luar juga dilengkapi filter udara," katanya.
Advertisement