Alun-Alun Direvitalisasi, Perwajahan Kabupaten Jombang Diperbaiki
Sempat tertunda setahun, proyek revitalisasi Alun-Alun Jombang akhirnya dilakukan. Pemkab Jombang menggelontorkan Rp8 miliar dari APBD 2021 untuk mengubah ikon Kabupaten Jombang ini menjadi lebih baik. Peletakan batu pertama proyek revitalisasi dilakukan Bupati Mundjdah Wahab pada Jumat, 10 September 2021 pagi tadi.
Dalam sambutannya, Mundjidah mengatakan revitalisasi Alun-Alun Jombang dilakukan menyusul kondisi sekarang (eksisting) dipandang kurang layak sebagai ikon daerah. Ditambah proyek rehab ini seharusnya sudah dimulai sejak tahun lalu, namun tertunda akibat pandemi.
“Kita tidak ingin Jombang ini sekadar berjalan apa adanya, akan tetapi harus ada lompatan. Kita harus menjadi lebih baik. Karena itu, kita harus mendukung pembangunan Jombang yang diawali dengan membangun dan memperindah alun-alun sebagai wajah kota. Agar indah dan memberikan rasa nyaman untuk masyarakat,” tutur Mundjidah.
Dalam peletakan batu pertama ini, Bupati Mundjidah didampingi Wakil Bupati Sumrambah, Sekretaris Daerah Akh Jazuli, serta Kepala DLH Kabupaten Jombang Miftakhul Ulum. Peletakan batu pertama juga dibarengi dengan penyerahan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Bupati Jombang kepada CV Berkah Ramadhani Persada yang menjadi pemenang tender, serta pemotongan tumpeng.
Bupati Mundjidah menambahkan, perencanaan teknis revitalisasi alun-alun juga telah dilaksanakan DLH Kabupaten Jombang sejak P-APBD 2020 dengan konsultan perencana PT Sugitech Indo Tama. Penyusunan DED diawali dengan pengumpulan data, masukan, dan koordinasi lintas OPD, dengan tetap mempertahankan fungsi alun-alun sebagai publik area berdasarkan skala prioritas.
Misalnya alun-alun sebagai fungsi tempat upacara kenegaraan, tambahan halaman Masjid Agung Baitul Mukminin yang terintegrasi mampu menampung jamaah pada momentum tertentu.
“Revitalisasi fisik alun-alun menjadi langkah awal penataan dan pengembangan kota Jombang sebagai smart city yang lebih modern, kekinian, tertata rapi, memiliki kaya fungsi, tanpa meninggalkan status budaya, religi dan fungsi sebelumnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLH Kabupaten Jombang Miftakhul Ulum memaparkan konsep revitalisasi alun-alun sebagai landmark masa kini. “Juga sebagai tempat kebanggaan dan jati diri, tempat interaksi sosial masyarakat kota yang bersifat rekreatif, edukatif, dan informatif digital melalui pengembangan sistem aplikasi informasi kabupaten pada titik zero,” katanya.
Revitalisasi alun-alun kata Ulum mulai dikerjakan hari ini dan membutuhkan waktu 90 hari kerja atau selama tiga bulan. Sejumlah persiapan sudah dilakukan, termasuk menebangi pohon yang selama ini merindangi kawasan alun-alun. Penebangan pohon sendiri dimulai dari sisi selatan alun-alun. “Insya Allah akan diserahterimakan 10 Desember 2021,” tutur Miftahul Ulum.