Alumni Ubaya Ajak Tak Golput Lewat Doodle Art
"Jangan Golput ya..." Kalimat ajakan seperti ini sudah sangat biasa. Karena itu, kalimat seperti ini, tidak lagi efektif di kalangan para muda. Ada cara lain yang lebih kreatif agar ajakan tidak golput menjadi lebih mengena. Seperti yang dilakukan Valencia Elvira Sugihartono, Alumni Teknik Kimia, Universitas Surabaya (Ubaya).
Valencia Elvira mengajak kaum muda untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan membuat doodle art raksasa. Kata Valencia, ukuran raksasa itu dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian.
Doodle art Karya Elvira ini berisikan ajakan menggunakan hak suara di tanggal 17 April besok lusa. Karya itu dipamerkan di kantin Fakultas Kedokteran Ubaya. Mengapa memilih Kantin? Sebab kantin adalah pusat pertemuan para civitas kampus dan ajang sosialiasasi para mahasiswa.
Menurut survei Komisi Pemilihan Umum (KPU), klasifikasi pemilu tahun 2019 didominasi oleh kaum muda dengan usia produktif. Usia 20 tahun sebanyak 17.501.278 orang, usia 21-30 tahun sebanyak 42.843.729 orang, dan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 43.407.156 orang.
"Melihat hal ini saya ingin mengajak kaum muda untuk memilih sebab jumlah mereka yang paling banyak. Karena saya memiliki kemapuan di doodle art maka saya mengaplikasikannya melalui karya ini," kata Valencia Elvira di Kampus B Ubaya, Jalan Kali rungkut Surabaya.
Perempuan yang berusia 22 tahun ini mengaku mempelajari doodle art secara otodidak melalui akun instagram. Meski begitu dalam membuat karya ini ada beberapa kesulitan yang hadapi.
"Kesulitannya lebih ke mengukur jarak huruf per huruf agar tulisannya proporsional. Untuk waktu pengerjaan sendiri satu minggu dan menggunakan spidol," kata dia.
Elvira berharap, apa yang dia lakukan bisa menggugah keinginan milineal untuk tidak golput. Setiap tulisan dan ornamen yang digambar pada media papan kayu berlapis melamin sebesar 4x3 meter ini mencerminkan ajakan, aktivitas, untuk bangsa menjadi lebih baik.
Gambar yang menonjol adalah jari kelingking yang telah diberi tinta ungu. Ini diartikan sebagai kaum milineal yang sudah memilih.
Doodle art karya Elvira ini memiliki ciri khas dengan menonjolkan benda hidup dan benda mati yang merupakan representasi dari aktivitas kaum milineal sehari-hari. Pada bagian tengah, terdapat gambar bendera merah putih dan motif batik didalamnya.
Untuk bagian background gambar, Elvira menggunakan ornamen sisik yang memiliki filosofi ribuan kaum muda bisa menjadi pondasi yang kuat dimasa depan. Tak lupa dalam doodle art ini juga ada gambar icon kota Surabaya yaitu Sura dan Baya. (pts)
Advertisement