Alumni DLKT PAL Gelar Tahlil 40 Hari untuk Mendiang Habibie
Alumni DLKT PAL dan STM Perkapalan Surabaya menggelar tahlil dan doa untuk memperingati 40 hari kepergian almarhum BJ Habibie pada Minggu 20 Oktober 2019. Habibie merupakan pendiri sekolah vokasi bidang perkapalan.
Bertempat di ruang Zaitun Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, acara diikuti oleh sekitar 600 Alumni DLKT PAL dan STM Perkapalan. Selain para alumni, acara juga dihadiri oleh karyawan serta direksi PT PAL, lalu siswa SMKN 3 Buduran, siswa SMK PAL, masyarakat umum dan juga perwakilan dari Keluaraga Habibie.
Acara dibuka dengan pembacaan tahlil dan Yasin. Pembacaan ayat suci tersebut berlangsung hikmat.
Para alumni DLKT PAL dan SMK Perkapalan menyelenggarakan acara tersebut dimaksudkan sebagai wujud penghormatan atas besarnya jasa Habibie. Baik bagi bangsa Indonesia dan khususnya bagi para alumni yang sering disebut sebagai anak-cucu intelektual Habibie.
Ketua Panitia Sutrisno dalam sambutannya menilai, yang telah diberikan Habibie kepada Indonesia sungguh besar dan tidak ternilai termasuk jasanya ke PT PAL.
“Saya alumni ke-2 tahun 1987 jurusan permesinan. Pada tahun itu, Pak Habibie sudah berpikir mengenai vokasi, sama dengan apa yang digarap pemerintah Pak Jokowi saat ini. Itu bukti bahwa Pak Habibie cara berpikirnya sudah 30 tahun ke depan. Jika saya mau memberi kesan ke beliau secara menyeluruh bisa dua hari gak selesai ini sambutannya,” ucap Sutrisno.
Selain itu, Sutrisno bercerita, saat ia sedang menempuh pendidikan di DLKT dahulu, dirinya sempat berpikir tidak bisa melanjutkan ke jenjang kuliah.
“Pada saat kunjungan ke DLKT, saya dan kawan saya mengatakan hal tersebut, ternyata secara luar biasa Pak Habibie malah menawarkan untuk berkuliah termasuk beasiswa. Dan Alhamdulilah banyak kawan saya juga yang dapat sehingga saat ini banyak lulusan DLKT maupun STM Perkapalan menjadi orang-orang sukses,” kata Sutrisno.
Senada dengan Sutrisno, Keponakan Habibie, Budiarto menilai bahwa konsep pendidikan yang dikembangkan Habibie dengan link and match antara kebutuhan industri dan kurikulum pembelajaran di sekolah berjalan dengan baik.
“Apa jasa almarhum kepada para alumni ini? Pada tahun 1986, Paman saya yang saat itu sebagai Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Direktur Utama PT PAL mendirikan sekolah vokasi dan memberi dampak yang massive bagi pendidikan di Indonesia, maka konsep ini dikembangkan almarhum dengan mendirikan SMK Negeri Perkapalan di Sidoarjo sejak tahun 1990 sebagai kelanjutan dari DLKT PAL,” ujarnya.
Selain kesuksesan Habibie, Sutrisno menceritakan, Habibie sempat seperti orang gila saat mengetahui bahwa sang istri (Ainun) meninggal dunia. Hal itu menandakan bukti cinta dari Presiden ke-3 Republik Indonesia tersebut kepada istrinya.
“Setiap hari, paman saya sampai ngomong sendiri, terus, dia merasa bahwa tante masih ada, dengan mengatakan bahwa jiwanya masih ada di sekitarnya,” katanya
Sementara Sugeng Priyadi, alumni STM Perkapalan mengatakan, berkat Habibie banyak anak-anak saat ini bisa merasakan ilmu pengetahuan.
“Habibie menjadi idola pada saat itu, dan anak-anak menjadi suka ilmu mengenai penerbangan dan perkapalan. Selain itu beliau sangat memudahkan kita anak-anak desa, seperti contohnya sekolah dibiayai, kita diberi uang saku lalu makan juga,” katanya.
Menurut Sugeng, pemikiran Habibie tentang bagaimana membuat SDM unggul kini tinggal dilanjutkan karena almarhum telah membangun fondasinya.
Total para alumni sekolah vokasi DLKT PAL dan STM Perkapalan saat ini berjumlah ribuan orang dan banyak yang sudah menjadi pimpinan perusahaan nasional seperti PT PAL Indonesia, galangan-galangan kapal nasional dan Perusahaan Oil & Gas nasional di wilayah Indonesia.
Bahkan, juga banyak alumni yang telah berprestasi di profesi lainya seperti Dosen PTN & PTS, Pendidik, pengusaha mandiri dan lain sebagainya. Para alumni ini telah menjadi bagian penting pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.