Allah Mahakuasa dan Allah pula Pemberi Kekuasaan, Pesan Al-Quran
Sesungguhnya Allah Ta'ala Mahakuasa dan Allah Pemberi Kekuasaan.
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَآءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَآءُ ۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَآءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. " (Q. S. Ali 'Imran : Ayat 26)
Keutamaan Mencari Ilmu
Berikutnya mari kita cermati pesan Rasulullah SAW: Barangsiapa yang menempuh satu jalan karena mencari ilmu maka Allah Ta'ala akan memudahnya baginya jalan ke Surga". (H Muslim).
يُقَالُ مَنِ انْتَهَى إِلَى الْعَالِمِ، وَجَلَسَ مَعَهُ، وَلَا يَقْدِرُ عَلَى أَنْ يَحْفَظَ الْعِلْمَ، فَلَهُ سَبْعُ كَرَامَاتٍ
Dikatakan, seseorang yang pergi menuju orang Alim, duduk bersamanya tetapi dia tidak mampu menghafalkan ilmu, maka orang tersebut masih mendapatkan tujuh kemuliaan :
`أَوَّلُهَا: يَنَالُ فَضْلَ الْمُتَعَلِّمِينَ.
1. Mendapatkan keutamaan orang-orang yang belajar.
وَالثَّانِي: مَا دَامَ جَالِسًا عِنْدَهُ كَانَ مَحْبُوسًا عَنِ الذُّنُوبِ وَالْخَطَأِ.
2. Selama masih duduk bersama orang Alim, maka dia tercegah dari melakukan dosa dan kesalahan.
وَالثَّالِثُ: إِذَا خَرَجَ مِنْ مَنْزِلِهِ تَنْزِلُ عَلَيْهِ الرَّحْمَةُ.
3. Ketika keluar dari rumahnya maka rahmat turun kepadanya.
وَالرَّابِعُ: إِذَا جَلَسَ عِنْدَهُ، فَتَنْزِلُ عَلَيْهِمُ الرَّحْمَةُ، فَتُصِيبُهُ بِبَرَكَتِهِمْ.
4. Ketika dia duduk disamping orang Alim, maka rahmat turun kepada mereka dan diapun mendapatkan rahmat sebab berkah mereka.
وَالْخَامِسُ: مَا دَامَ مُسْتَمِعًا تُكْتَبُ لَهُ الْحَسَنَةُ.
5. Selama masih mendengarkan orang Alim, maka ditulis kebaikan baginya.
وَالسَّادِسُ: تَحُفُّ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ بِأَجْنِحَتِهَا رِضًا وَهُوَ فِيهِمْ.
6. Mereka dilindungi Malaikat dengan sayap-sayapnya karena ridho dan orang tersebut juga bersama mereka.
وَالسَّابِعُ: كُلُّ قَدَمٍ يَرْفَعُهُ، وَيَضَعُهُ يَكُونُ كَفَّارَةً لِلذُّنُوبِ، وَرَفْعًا لِلدَّرَجَاتِ لَهُ، وَزِيَادَةً فِي الْحَسَنَاتِ
7. Setiap langkah kakinya yang diangkat dan diletakkan maka menjadi penghapus bagi dosa-dosa, pengangkat derajat dan tambahan kebaikan baginya.
(Dinukil dari Kitab Tanbihul Ghafilin karya - Abul Laist Al Samarqandi)
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertakwa kepada Allah, selalu cinta kepada ilmu, selalu mendapat keberkahan ilmu. Aamiin....!!!"
Demikian tausiyah pagi Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.
Perbuatan Dosa dan Ingkar Nikmat
Ketahuilah, bahwa Allah ta'ala telah mengabarkan kepada kita bahwasanya perbuatan dosa, maksiat, dan mengingkari nikmat dari Allah SWT. dapat melenyapkan kekayaan, menyebabkan kefakiran, kemiskinan, dan kelaparan.
Dosa dan maksiat akan mengakibatkan keruhnya pikiran, gelap dan gelisahnya hati, lemahnya badan dan terasa beratnya persoalan.
Allah ta'ala berfirman :
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا قَرْيَةً كَانَتْ آَمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ
"Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan ( dengan ) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi ( penduduk ) nya mengingkari nikmat-nikmat Allah ; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat. ” (Q. S. An Nahl : 112).
Rasulullah SAW. bersabda :
إِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
"Sesungguhnya seseorang terhalangi dari rezekinya disebabkan dosa yang diperbuatnya."