Aljazair - Maroko Putus Hubungan Diplomatik, Padahal Bertetangga
Aljazair memutuskan hubungan diplomatik dengan negara tetangganya, Maroko. Menurut Menteri Luar Negeri Aljazair, Ramdane Lamamra, Maroko telah melakukan tindakan yang bermusuhan. “Kerajaan Maroko tidak pernah menghentikan tindakan permusuhannya terhadap Aljazair,” katanya, seperti dikutip Al Jazeera. Pemutusan hubungan diplomatik efektif mulai Selasa, tetapi konsulat di masing-masing negara akan tetap buka, tambahnya.
Maroko dan Aljazair memiliki hubungan yang tegang selama beberapa dekade, terutama karena masalah wilayah Sahara Barat. Kementerian Luar Negeri Maroko belum memberikan penjelasan mengenai sikap tetangganya ini.
Aljazair pekan lalu mengatakan, kebakaran hutan yang mematikan di Aljazair adalah pekerjaan kelompok yang diberi label teroris, salah satunya dikatakan didukung oleh Maroko. Kebakaran hutan di Aljazair, yang meletus pada 9 Agustus di tengah gelombang panas yang terik, membakar puluhan ribu hektar hutan dan menewaskan sedikitnya 90 orang, termasuk lebih dari 30 tentara Aljazair.
Pihak berwenang Aljazair menuding bahwa kebakaran hutan itu dilakukan gerakan kemerdekaan sebagian besar Berber wilayah Kabylie, yang membentang di sepanjang pantai Mediterania timur ibukota, Aljir.
Pihak berwenang juga menuduh Gerakan Penentuan Nasib Sendiri Kabylie (MAK) terlibat dalam hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang pria yang dituduh melakukan pembakaran, sebuah insiden yang memicu kemarahan.
Aljazair pekan lalu menuduh Rabat mendukung MAK, yang diklasifikasikan sebagai “organisasi teroris”.
“Tindakan permusuhan yang terus-menerus dilakukan oleh Maroko terhadap Aljazair telah mengharuskan peninjauan kembali hubungan antara kedua negara,” kata sebuah pernyataan kepresidenan pekan lalu.
Perbatasan antara Aljazair dan Maroko telah ditutup sejak 1994. Aljazair mendukung gerakan Polisario yang mencari kemerdekaan untuk Sahara Barat, yang dianggap Maroko sebagai bagian dari wilayahnya sendiri. (*)