Alissa Wahid: Jangan Terlalu Mabuk Agama
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid, Alissa Wahid, mengatakan siap menggandeng seluruh jaringan Gusdurian di Indonesia untuk melawan para oknum-oknum yang anti kebhinekaan.
Kesiapan itu ia sampaikan dalam acara Silaturahmi Kebangsaan Gusdurian Surabaya, Kami 27 Juni 2019, kemarin. Menurutnya, para jaringan Gusdurian harus berperan aktif membasmi orang-orang yang suka melakukan ujaran kebencian terhadap sesama orang Indonesia.
"Kita harus lawan mereka-mereka ini yang suka bikin rusuh. Jaringan Gusdurian harus tetap berada di jalur pemikiran Gus Dur, yakni kemanusiaan," ujar Alissa.
Selain melawan orang-orang yang anti kebhinekaan, Alissa berpesan kepada para Gusdurian untuk tak terlalu mabuk dengan agama. Ia tak mau, hanya karena agama, kemanusiaan jadi dilupakan. Apalagi bertindak anarkis atas nama agama.
"Kita berbicara tidak dalam dunia politik saja, orang-orang yang mengatasnamakan agama untuk menyakiti orang lain ya itu harus kita lawan,"lanjutnya.
Alissa juga mengatakan, Gus Dur adalah tokoh Indonesia yang bisa diterima oleh kaum minoritas. Maka dari itu, kaum minoritas di Indonesia sangat sayang terhadap Gus Dur.
Ia berpesan, meskipun Gus Dur telah tiada, ia ingin para murid-murid Gus Dur dan anggota Gusdurian tetap menjunjung tinggi ilmu Gus Dur. Agar saudara-saudara minoritas masih merasa aman tinggal dan hidup di Nusantara.
"Gus Dur memang sudah pergi. Namun pemikirannya masih di sini. Teman-teman harus bawa itu ke manapun, menjadi pelindung bagi siapapun. Karena yang utama adalah kemanusiaan," pungkasnya. (alf)