Penusukan Wiranto Disebut Settingan, Ngabalin: Keterlaluan
Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, menyesalkan ada orang yang bilang bahwa inseden penusukan Menko Polhukam Wiranto, adalah rekayasa
"Faktanya jelas. Korbanya ada. Pelakunya ada dan saksinya pun ada. Masak dibilang rekayasa yang benar saja," kata Ali Ngabalin saat dikonfirmasi ngopibareng.id Jumat 11 Oktober 2019.
PBNU, politisi dan tokoh masyarakat saja mengutuk atas peristiwa yang menyita perhatian dunia dan menyampaikan empatinya kepada Wiranto. Namun, tetap ada orang yang menyebut di media sosial, jika insiden adalah settingan.
"Mau bukti apa lagi," kata Ali Ngabalin dengan suara keras.
Pria kelahiran Papua yang selalu mengenakan tutup kepala menyerupai sorban, mengaku dirinya membaca berbagai komentar di media sosial sehubungan dengan insiden penusukan terhadap Wiranto.
Dia menyatakan tak habis pikir, ada yang menyebut kejadian ini sebuah rekayasa intelejen yang bertujuan untuk menakut-nakuti masyarakat. Supaya tidak berbuat macam macam saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 20 Oktober 2019 nanti.
"Saya sudah melihat kondisi Pak Wiranto bersama Presiden Jokowi di RSPAD Gatot Subroto. Perut sebelah kiri luka terkena tusukan," ujar Ali Ngabalin.
Dia berusaha menjelaskan pada publik bahwa insiden penusukan terhadap Menko Polhukam benar terjadi bukan rekayasa. "Bangsa ini harus dibuat cerdas jangan dibuat bingung," pesan Ali Ngabalin.
Diberitakan ngopibareng.id sebelumnya, bahwa nasib Jerinx SID tak beruntung. Aksi nyinyir penabuh drum band Superman is Dead (SID) ini di Twitter, soal penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, berujung pemblokiran.
Dalam kicauannya, Jerinx SID mempertanyakan ukuran pisau yang digunakan jika memang niat pelaku untuk membunuh Wiranto.
"Kalau niatnya emang membunuh, kenapa pisaunya kecil ya," tulisnya.
Unggahan tersebut memancing reaksi keras dari netizen. Mereka menilai Jerinx SID tidak memiliki empati atas tragedi penusukan tersebut.
Salah satunya pengguna akun @risnandarbowbow, "Parah sih kok bisa ngomong gini."
Komentar itu dibalas oleh Jerinx SID. Dia merasa tidak ada salahnya untuk menanyakan hal tersebut. "Orang cuma nanya apa salahnya sih b*ngsat?" cuit Jerinx SID.
Salah satu netizen pengguna akun @sazkaseven menanyakan nyali Jerinx SID sebab menurutnya ketersinggungan zaman sekarang kian mengerikan.
"Ngga takut bli? Ketersinggungan jaman sekarang makin beragam dan serem-serem," cuit akun @sazkaseven.
Jerinx pun bertanya balik alasan dirinya mesti takut. Dia berdalih hanya bertanya.
"Kenapa takut? Saya cuma bertanya, gak boleh ya? Jadi sebagai WNI kita harus 100 persen percaya sama media gitu? Ini negara apa pabrik sosis sih? B*ngsat memang net***ng," kicau Jerinx.
Saut menyaut komentar itu, rupanya membuat banyak netizen langsung melaporkan Twitter Jerinx SID. Sehingga, Twitter dengan username @JRX_SID itu kini diblokir.