Alhadad Pertanyakan Kengototan PSSI Datangkan Luis Milla
Sinyal negatif ditunjukkan Luis Milla. Pelatih yang menangani Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 lalu itu sampai sekarang belum memberikan jawaban pasti pada PSSI. Padahal PSSI intens menghubungi mantan pelatih Timnas Spanyol U-21 ini.
Janji Luis Milla untuk datang ke Indonesia pada 9 Oktober 2018 pun tak terealisasi. Saat itu alasannya Luis Milla masih mengikuti penyegaran pelatih di Eropa. Ia dikabarkan mengutus agennya untuk datang menemui PSSI.
Ditunggu kehadirannya oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, di hari yang sama, ternyata sang agen juga menolak datang ke Jakarta untuk membicarakan proses kontrak lebih lanjut. Ada kesan, PSSI sangat berharap kepada pelatih berambut ikal tersebut.
Menyikapi fenomena ini, mantan pelatih Persebaya dan Deltras Sidoarjo, Muhammad Zein Alhadad pun mempertanyakan upaya PSSI tersebut. Sebab, menurutnya tidak ada yang berbeda antara pelatih asing dengan juru taktik lokal.
Di matanya, capaian Timnas U-23 di Asian Games yang terhenti di babak 16 besar tidak jauh beda dengan langkah Timnas U-23 saat dibesut Aji Santoso di Asian Games 2014. Kala itu, Timnas polesan Aji juga hanya sampai di babak 16 besar.
"Saya bicara fakta, bukan suka atau tidak suka. Karena saya tidak punya masalah dengan Luis Milla. Saya pikir, kalau pelatih lokal diberi kesempatan dan persiapan panjang seperti Milla, saya optimistis mereka mampu memberikan prestasi bagus untuk Timnas," ujar Alhadad.
Menurutnya, meski tidak sepenuhnya bisa dijadikan acuan, nyatanya Timnas di bawah kendali Bima Sakti mampu meraih dua kemenangan beruntun dalam dua kali uji coba, menang 1-0 atas Mauritius dan 3-0 dari Myanmar. Cara main Timnas juga sama baiknya dengan saat masih dipegang Luis Milla.
"Kalau cara mainnya hampir sama mungkin karena dia pernah dampingi Luis Milla, tapi Bima saya lihat memang punya kualitas. Jadi bukan soal pelatih asing lebih hebat," tutur eks pemain NIAC Mitra ini.
Hanya saja, Alhadad tidak mau memaksakan pandangannya itu agar didengar oleh PSSI. Apalagi ia menyadari bahwa PSSI memiliki kewenangan sepenuhnya untuk menentukan pelatih kepala Timnas.
Selain Aji, bagi Alhadad ada dua kandidat lain yang juga layak mendapat kesempatan: Widodo C. Putro dan Rahmad Darmawan. Sama dengan Aji Santoso, kedua pelatih ini dinilai memiliki kemampuan mumpuni untuk menangani tim Garuda.
Widodo sendiri memiliki pengalaman mendampingi Alfred Reidl di Timnas. Sementara Rahmad beberapa kali membawa klubnya saat itu, Sriwijaya FC, juara kompetisi kasta tertinggi dan serta Piala Indonesia.(Nas)